MOSKOW – Rusia mengirim pasukan khususnya ke Suriah
untuk backing Presiden Suriah Bashar al Assad. Pasukan Spetsnaz ini
diutus untuk membantu tentara Suriah melawan pemberontak yang ingin
menggulingkan rezim Assad.
”Pasukan marinir Putin telah menjaga markas udara Suriah untuk memukul pemberontak yang berniat menyabotase. Namun Spetsnaz dan pasukan angkatan udara di sana bukan untuk menjaga ‘benda mati’, kedua pasukan ini sangat agresif dan terlatih,” kata sumber dari pihak militer seperti dikutip Mirror, Selasa (6/10/2015).
“Mereka di sana untuk ‘bersihkan’ sisa serangan udara, memanggil serangan udara, bahkan untuk menghabisi para pemberontak,” ujarnya.
“Mereka tidak seperti pasukan khusus Inggris atau Amerika Serikat. Mereka di sana hanya untuk satu hal, menghabisi siapa pun yang menghalangi Assad. Dengan ini, akan memberikan posisi khusus kepada Rusia di wilayah Mediterania dan Timur Tengah,” tambahnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin selalu memberikan klaim bahwa misinya di Suriah hanya untuk mengalahkan ISIS, namun pesawat tempurnya terlihat lebih sering menyerang posisi dari para pemberontak yang dibantu oleh negara Barat. Bahkan dikabarkan, target yang diserang Rusia di wilayah Utara Suriah kebanyakan adalah jaringan Al Qaeda dan pemberontak Suriah yang menentang rezim Assad, yang dibantu oleh CIA (Divisi Intelejen AS) dan MI6 (Divisi Intelejen Inggris).
”Pasukan marinir Putin telah menjaga markas udara Suriah untuk memukul pemberontak yang berniat menyabotase. Namun Spetsnaz dan pasukan angkatan udara di sana bukan untuk menjaga ‘benda mati’, kedua pasukan ini sangat agresif dan terlatih,” kata sumber dari pihak militer seperti dikutip Mirror, Selasa (6/10/2015).
“Mereka di sana untuk ‘bersihkan’ sisa serangan udara, memanggil serangan udara, bahkan untuk menghabisi para pemberontak,” ujarnya.
“Mereka tidak seperti pasukan khusus Inggris atau Amerika Serikat. Mereka di sana hanya untuk satu hal, menghabisi siapa pun yang menghalangi Assad. Dengan ini, akan memberikan posisi khusus kepada Rusia di wilayah Mediterania dan Timur Tengah,” tambahnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin selalu memberikan klaim bahwa misinya di Suriah hanya untuk mengalahkan ISIS, namun pesawat tempurnya terlihat lebih sering menyerang posisi dari para pemberontak yang dibantu oleh negara Barat. Bahkan dikabarkan, target yang diserang Rusia di wilayah Utara Suriah kebanyakan adalah jaringan Al Qaeda dan pemberontak Suriah yang menentang rezim Assad, yang dibantu oleh CIA (Divisi Intelejen AS) dan MI6 (Divisi Intelejen Inggris).
Credit Okezone