Ilustrasi bendera China. (AFP Photo/Str)
Kedubes memperingatkan wisatawan China untuk memperhatikan sejumlah masalah, termasuk biaya medis tinggi, ancaman penembakan publik dan perampokan, penggeledahan dan penyitaan bea cukai, penipuan telekomunikasi dan bencana alam.
"Keamanan di Amerika Serikat tak baik. Sejumlah kasus penembakan, perampokan dan pencurian kerap terjadi," kata Kedubes dalam peringatan yang dikutip Reuters pada Selasa (3/7).
"Pelancong di Amerika Serikat harus waspada pada keadaan di sekitar dan individu mencurigakan, dan hindari keluar pada malam hari."
Ketegangan meningkat antara kedua negara terkait ancaman tarif.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump siap menjatuhkan tarif senilai $34 miliar untuk barang-barang tambahan dari China pada Jumat, merujuk pada praktik dagang tak adil.
China bersumpah akan membalas dengan seimbang pada produk-produk agrikultur AS dan berbagai barang lain, serta mengambil langkah "kualitatif" jika Trump meningkatkan konflik.
|
Kementerian Luar Negeri China, ketika ditanya apakah peringatan ini bermotif politik, menyatakan musim panas merupakan waktu di mana banyak warganya bepergian ke Amerika Serikat dan Kedubes berkewajiban untuk memperingatkan.
"Pengingat seperti ini dari Kedubes China di negara terkait, saya rasa ini sepenuhnya soal kewajiban," kata juru bicara Kemlu Lu Kang dalam pertemuan pers rutin.
Peringatan ini tak banyak dibahas di media sosial.
China kerap mengeluarkan peringatan perjalanan untuk warganya di luar negeri, terutama di kawasan terdampak perang.
|
Namun, sejumlah pemerintah asing berpendapat Beijing menggunakan cara lain, seperti membatasi wisata, untuk mencapai keuntungan politik atau perdagangan, meski pemerintah China selalu menampik.
China melarang seluruh kelompok wisata ke Korea Selatan pada 2017, saat AS memutuskan memasang sistem pertahanan peluru kendali THAAD yang radarnya dikhawatirkan bisa menembus wilayah Negeri Tirai Bambu.
Credit cnnindonesia.com