Senin, 02 Juli 2018

Belasan Tewas Akibat Ledakan Bom Bunuh Diri di Jalalabad


Petugas dan warga membawa korban bom menuju rumah sakit di Kota Jalalabad, ibu kota Provinsi Nangarhar, Afghanistan, Sabtu (16/6). Ledakan bom bunuh diri terjadi ketika kelompok Taliban dan pemerintah sedang menggelar genjatan senjata kala Idul Fitri 1439 Hijriah.
Petugas dan warga membawa korban bom menuju rumah sakit di Kota Jalalabad, ibu kota Provinsi Nangarhar, Afghanistan, Sabtu (16/6). Ledakan bom bunuh diri terjadi ketika kelompok Taliban dan pemerintah sedang menggelar genjatan senjata kala Idul Fitri 1439 Hijriah.
Foto: Mohammad Anwar Danishyar/AP

Ledakan terjadi saat Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani berkunjung.



CB, KABUL -- Belasan orang tewas akibat ledakan bom bunuh diri dari sebuah mobil di Kota Jalalabad, Afghanistan, Ahad (1/7) waktu setempat. Ledakan ini terjadi saat Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani mengunjungi kota tersebut.


"Penyerang ini menargetkan anggota kelompok minoritas Hindu dan Sikh yang sedang dalam perjalanan pulang setelah bertemu Ghani," kata Juru Bicara Gubernur Provinsi Nangarhar, Attaulah Khogyani, dilansir Anadolu Agency, Senin (2/7).

Laporan media lokal setempat menyatakan setidaknya 18 orang tewas dalam ledakan mobil tersebut. Sementara itu, Khogyani mengatakan ada 10 anggota kelompok minoritas yang menjadi korban tewas. Sedangkan pejabat kesehatan Afghanistan menyebut ada lebih dari 25 orang yang terluka.


Ledakan tersebut mengguncang alun-alun Mukhaberat yang berada di pusat kota Jalalabad pada jam sibuk sore sekitar pukul 15.30 sore waktu setempat. Kota ini berjarak beberapa jam berkendara dari ibu kota Kabul. Hingga saat ini, belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab.


Sebelumnya, Presiden Ashraf mengatakan upaya perdamaian dengan Taliban akan terus berlanjut meski akhir gencatan senjatanya diperpanjang secara sepihak sehari sebelumnya. "Perdamaian sedang dalam proses. Ada konsensus di tingkat lokal, regional dan internasional," ujarnya.


Pemerintah Afganistan telah berjanji dalam berbagai kesempatan bahwa para militan pro-ISIS, al-Qaeda dan teroris internasional lainnya tidak akan terhindar saat upaya gencatan senjata dengan Taliban Afghanistan terus berlanjut. 




Credit  republika.co.id