Senin, 02 Juli 2018

Tak Sepaham Kebijakan Imigran Merkel, Mendagri Jerman Mundur


Tak Sepaham Kebijakan Imigran Merkel, Mendagri Jerman Mundur
Pengunduran diri Horst Seehofer sebagai menteri dalam negeri dan Ketua Partai CSU mengancam koalisi pemerintahan Kanselir Jerman Angela Merkel. (REUTERS/Fabrizio Bensch)


Jakarta, CB -- Pemerintahan koalisi Angela Merkel terancam setelah menteri dalam negerinya mundur karena tidak sepaham soal kebijakan imigran yang diambil kanselir Jerman itu.

Dilansir kantor berita AFP, Horst Seehofer menyampaikan niatnya untuk mengundurkan diri baik sebagai Ketua Partai Konservatif Bavaria CSU, dan menteri dalam negeri dengan alasan 'tidak punya dukungan'. Niat itu disampaikan Seehofer kepada sejumlah pemimpin partainya.

Namun Ketua Faksi CSU di Parlemen, Alexander Dobrindt 'menolak pengunduran diri Seehofer'.



Ketidakjelasan dari kubu Bavaria memicu kekhawatiran soal masa depan koalisi pemerintah Merkel CDU-CSU serta Partai Sosial Demokratik (SPD).




Jika Seehofer benar-benar mundur, CSU bisa menawarkan mendagri baru agar tetap terikat pada aliansi dengan Partai CDU-nya Merkel.

Namun jika tidak, kemitraan kedua partai yang telah berlangsung selama beberapa dekade akan hancur dan menyebabkan Merkel kehilangan mayoritas di Parlemen. Hal ini akan menyeret Jerman pada krisis politik.

Agar dapat bertahan, Merkel bisa mengupayakan pemerintahan minoritas, mencari mitra koalisi baru dengan menggandeng pro-lingkungan Partai Hijau, atau pro-bisnis Demokrat Bebas, atau mengatur mosi tidak percaya di Parlemen untuk memicu pemilihan umum baru.



Adapun CDU, partai Merkel, tidak memberi alternatif solusi lain bagi CSU soal imigran, apakah berupaya menggalang Eropa agar memberikan solusi untuk memangkas jumlah migran atau mengambil tindakan nasional Jerman secara sepihak.

Sekretaris Jenderal CDU, Annegret Kramp-Karrenbauer menyatakan para pemimpin partai 'bersatu' mendukung 'solusi yang efektif dan manusiawi bersama mitra Eropa kami', terkait masalah imigran.



Credit  cnnindonesia.com