Rabu, 18 Juli 2018

Agen Rusia Penyusup Politik AS Terancam 15 Tahun Penjara


Agen Rusia Penyusup Politik AS Terancam 15 Tahun Penjara
Maria Butina, agen Rusia yang dituduh menyusup ke dalam politik AS, dituntut atas dua tuduhan dengan ancaman hukuman total hingga 15 tahun penjara. (Press Service of Civic Chamber of the Russian Federation/Handout via Reuters)


Jakarta, CB-- Maria Butina, agen Rusia yang dituduh menyusup ke dalam politik Amerika Serikat, dituntut atas dua tuduhan dengan ancaman hukuman total hingga 15 tahun penjara.

Seorang juri agung menuduh Butina berperan sebagai agen pemerintah Rusia selagi membangun relasi dengan warga Amerika dan menyusup ke dalam kelompok politik, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Reuters melaporkan bahwa Butina juga dituduh melakukan konspirasi, dengan ancaman hukuman penjara maksimal lima tahun.


Kementerian Kehakiman AS menyatakan bahwa Butina sudah ditahan pada Minggu (15/7) dan dijadwalkan menghadiri sidang di hari Rabu (18/7).



Pengacara Butina, Robert Driscoll, sudah mengklaim bahwa kliennya tersebut bukan seorang agen Rusia.

"Kami sudah mencoba melakukan sesuatu, yang tidak berhasil, dengan pemerintah yang tampaknya ingin tetap melanjutkan penahanan. Kasus yang sangat lemah," katanya sebagaimana dikutip CNN.


Sebelumnya, Kementerian Kehakiman AS menyatakan bahwa agen Rusia itu berkonspirasi "dengan membangun hubungan dengan sejumlah individu AS dan menyusup dalam organisasi yang berpengaruh dalam politik Amerika."

Surat dakwaan yang dirujuk AFP mengungkap bahwa Butina menjalankan aksinya atas perintah dari seorang "pejabat Rusia." Dakwaan itu tak merinci lebih lanjut, tapi media lokal melaporkan bahwa pejabat itu bernama Alexander Torshin.

Sebagai sekutu Presiden Vladimir Putin, Torshin yang pernah menjadi anggota parlemen kini memegang jabatan senior dalam bank pusat Rusia. Nama Torshin masuk dalam daftar sanksi AS.


Butina dan pejabat itu disebut menjalin relasi dengan sejumlah politikus AS untuk menciptakan komunikasi "jalur belakang" yang "dapat digunakan Rusia untuk menembus aparatur pembuat kebijakan nasional AS."

Salah satu hubungan yang dibangun Butina adalah relasi dengan "organisasi hak bersenjata."

Sejumlah pemberitaan menyebut organisasi itu adalah Asosiasi Senapan Nasional (NRA), sekutu kuat Partai Republik. Sementara itu, Torshin juga dilaporkan memiliki hubungan dengan NRA.


The New York Times melaporkan Butina pernah dua kali mencoba mengatur pertemuan rahasia antara Presiden Donald Trump dan Putin di tengah masa kampanye pemilu 2016.

Penangkapan Butina ini hanya berselang beberapa hari setelah AS mendakwa 12 agen intelijen Rusia terkait dugaan intervensi Moskow dalam pemilu pada 2016 lalu.

Kabar ini tersiar saat AS sedang sibuk memperhatikan sikap Trump saat bertemu dengan Putin di Helsinki, di mana kedua pemimpin membantah semua tudingan mengenai intervensi pemilu tersebut.


Credit  cnnindonesia.com