Perempuan ini didugas melakukan aksi penyusupan guna memenuhi kepentingan Rusia.
CB
JAKARTA -- Pemerintah AS menangkap wanita berkebangsaan Rusia atas
dugaan sebagai mata-mata. Departemen Kehakiman AS seperti dilansir
Reuters, Selasa
(17/7), menyatakan wanita yang diketahui bernama Maria Butina, 29
tahun, melakukan aksi penyusupan guna memenuhi kepentingan Rusia.
"Ia
bekerja atas arahan pejabat yang bekerja untuk Bank Sentral Rusia.
Seperti diketahui, Bank Sentral Rusia baru-baru ini dikenai sangksi
Kantor Kendali Aset Asing, Departemen Pembendaharaan AS," demikian
pernyataan Departemen Kehakiman AS.
Maria diketahui menetap di Washington DC. Ia belajar di
Universitas Amerika di Washington. Maria juga diketahui pendiri kelompok
advokasi Rusia pro senjata "Right to Bear Arms.
Foto-foto
Butina telah tampak di halaman Facebook-nya dengan Alexander Torshin,
wakil kepala Bank Sentral Rusia yang dikenai sanksi oleh Departemen
Perbendaharaan AS pada April. Seseorang yang dekat dengan hal itu
mengatakan kepada Reuters bahwa Butina bekerja untuk dia sebagai
asisten. Media lain melaporkan hubungan bisnis antara Butina dan Torshin
Terkait itu, baik Torshin dan Bank Sentral Rusia menolak berkomentar.
Robert
Driscoll, penasehat hukum Butina menegaskan kliennya bukan seorang
mata-mata Rusia. Butina bekerja sama dengan pihak berwenang AS juga
menjadi sukarelawan berada di belakang pertemuan tertutup selama delapan
jam sebelum Komite Seleksi Senat AS mengenai Intelejen.
"Apartemennya digeledah FBI pada April," katanya.
"Nona Butina berniat membela hak-haknya dan ingin sekali membersihkan namanya," kata Driscoll.