Kamis, 02 November 2017

Pertama Kalinya, Jepang Akan Tempatkan Militer di Okinawa



Pertama Kalinya, Jepang  Akan Tempatkan Militer di Okinawa
Lokasi terjadinya kecelakaan tiltrotor MV-22 Osprey (tengah, bawah) di Nago, Okinawa, Jepang, 14 Desember 2016. MV-22 Osprey melakukan pendaratan darurat di perairan dangkal. Yusuke Ogata/Kyodo News via AP
CB, Jakarta - Tokyo - Dalam rangka memperkuat militernya, Jepang untuk pertama kalinya akan menempatkan pasukannya di beberapa wilayah di pulau terluar negaranya.
Jepang akan menempatkan pasukan amfibinya yang selama ini dilatih oleh Korps Marinir Amerika Serikat untuk bersiaga di Prefektu Nagasaki dan mempertimbangkan untuk menempatkan juga di kepulauan Okinawa. Penempatan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II itu dijadwalkan mulai pada Maret 2018.
Pasukan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan Jepang di tengah persaingan yang terus berlanjut dengan Cina mengenai pulau-pulau yang disengketakan.
Seperti yang dilansir Asahi Shimbun pada 31 Oktober 2017, pasukan itu nantinya akan bertanggung jawab untuk menjaga rangkaian pulau-pulau terpencil Jepang yang berbatasan dengan Cina tersebut.
Tokyo tidak memiliki kekuatan amfibi khusus sejak kekalahan Jepang selama Perang Dunia II. Namun di bawah pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe, negara tersebut telah meningkatkan kekuatan militer dan bahkan mengubah konstitusi untuk memungkinkan penempatan pasukannya untuk melindungi sekutunya.
Pasukan amfibi baru akan menjadi bagian dari Pasukan Bela Diri Jepang (JGSDF) dan akan diperkuat oleh sekitar 2.100 tentara.
Pangkalan bagi pasukan itu adalah Camp Ainoura di Prefektur Nagasaki. Namun pejabat Jepang mendiskusikan kemungkinan beberapa marinir akan ditempatkan di Camp Hansen, pangkalan Marinir Amerika Serikat di Pulau Okinawa.
Menurut rencana , pada tahun 2020-an kamp tersebut akan sepenuhnya diisi oleh pasukan Jepang setelah sebagian tentara Amerika yang saat ini ditempatkan di sana dipindahkan ke Guam. Langkah itu akan menempatkan marinir Jepang lebih dekat ke pulau-pulau di Laut Cina Timur, yang disebut Kepulauan Senkaku di Jepang dan Diaoyu Islands di China. Rantai pulau ini diperebutkan oleh kedua negara sekaligus Taiwan dan merupakan target potensial yang jelas bagi Jepang untuk menggunakan kekuatan serangan amfibi.
Pasukan yang sebelumnya bertugas di Camp Ainoura, Prefektur Nagasaki dan lokasi lainnya di Kyushu juga akan ditempatkan di Okinawa di masa depan.
Jepang memilih Camp Ainoura sebagai basis kekuatan baru di tahun 2015. Sebelumnya pada bulan Maret tahun ini, JGSDF mengumumkan bahwa telah menciptakan sebuah unit, yang akan melatih anggota layanan masa depan dari brigade penyerangan amfibi.
Pasukan Jepang telah belajar taktik dari Marinir Amerika Serikat selama bertahun-tahun dan telah berpartisipasi dalam latihan gabungan di Okinawa sejak 2012. Brigade serangan amfibi Jepang akan menggunakan beberapa peralatan yang sama dengan Amerika, seperti Kendaraan pendarat AAV-P7 / A1.




Credit   TEMPO.CO