Washington (CB) - Wanita anggota Kongres AS Ilhan Omar
menghadapi serangan lain pada Kamis (11/4) karena komentarnya mengenai
serangan 11/9, sekali ini dari putra Presiden AS Donald Trump.
Trump muda mengecam Muslimah anggota parlemen tersebut setelah komentarnya beredar mengenai Ilhan berbicara tentang Islamofobia yang dihadapi umat Muslim pada era pasca-serangan 11 September.
"Sudah sangat lama kami telah hidup dengan ketidak-nyamanan menjadi warga kelas-dua," kata Ilhan Omar dalam satu acara di Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR). "Dan jujur saja, saya sudah jemu dengan itu. Dan setiap Muslim di negeri ini mestinya sudah jemu. CAIR didirikan setelah 11/9 karena mereka mengakui sebagian orang melakukan sesuatu, dan kita semua mulai kehilangan akses ke kebebasan sipil kita."
Trump Jr. menyeru Ilhan, dan berbicara mengenai kata-kata "sebagian orang melakukan sesuatu" dan menggunakannya untuk menyebut Muslimah tersebut seorang "anti-Semit" dan "tercela".
"Sungguh aib bahwa seorang anti-Semit ini berada di Kongres dan sesungguhnya bisa membuat keputusan buat orang Amerika," kata Trump Jr. di dalam postingan Instagram, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. "Sebagai orang Amerika dan warga New York, saya tak bisa lebih tersinggung oleh (ketidak-patutan) ini."
Di jalaman depan The New York Post, harian sayap-kanan, terpampang tanggapan atas komentar Ilhan Omar, yang mengatakan "Ini lah sesuatumu. 2.977 orang tewas akibat terorisme". Di belakang berita utama terdapat foto Menara Kembar yang meledak.
Pada Rabu (10/4), pembawa acara "Fox & Friends" Brian Kilmeade meminta ma'af setelah mengeluarkan komentar serupa yang mempertanyakan kesetiaan Ilhan kepada AS.
Sebagian anggota Kongres membela Ilhan Omar, dan mengatakan ia berbicara kebenaran.
"Mereka menerima kata-kata kamu di luar konteks sebab mereka takut karena kita berbicara kebenaran, kita berbicara kebenaran mengenai kekuatan," kata Muslimah lain anggota Kongres Rashida Tlaib di dalam satu wawancara dengan MSNBC mengenai halaman depan New York Post.
Ilhan Omar, anggota Demokrat yang mewakili District Ke-5 Minnesota, adalah satu dari dua Muslimah anggota parlemen yang dipilih menjadi anggota Kongres AS, bersama dengan Rashida Tlaib dari Michigan.
Ilhan telah menghadapi serangkaian serangan dan ancaman mati dalam beberapa pekan belakangan ini, selain kecaman sejak ia mengeluarkan komentar yang menentang Israel, dan sekarang karena komentar yang ia keluarkan mengenai serangan 11 September.
Pada Maret, satu ancaman bom disampaikan ke satu hotel tempat ia dijadwalkan berbicara, kata jejaring berita selebritis Blast.
Seorang perempuan menelepon hotel tersebut dan mengatakan Ilhan Omar adalah bahaya buat masyarakat dan ia mengancam akan meledakkan bangunan itu kalau mereka melanjutkan acara tersebut.
Trump muda mengecam Muslimah anggota parlemen tersebut setelah komentarnya beredar mengenai Ilhan berbicara tentang Islamofobia yang dihadapi umat Muslim pada era pasca-serangan 11 September.
"Sudah sangat lama kami telah hidup dengan ketidak-nyamanan menjadi warga kelas-dua," kata Ilhan Omar dalam satu acara di Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR). "Dan jujur saja, saya sudah jemu dengan itu. Dan setiap Muslim di negeri ini mestinya sudah jemu. CAIR didirikan setelah 11/9 karena mereka mengakui sebagian orang melakukan sesuatu, dan kita semua mulai kehilangan akses ke kebebasan sipil kita."
Trump Jr. menyeru Ilhan, dan berbicara mengenai kata-kata "sebagian orang melakukan sesuatu" dan menggunakannya untuk menyebut Muslimah tersebut seorang "anti-Semit" dan "tercela".
"Sungguh aib bahwa seorang anti-Semit ini berada di Kongres dan sesungguhnya bisa membuat keputusan buat orang Amerika," kata Trump Jr. di dalam postingan Instagram, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. "Sebagai orang Amerika dan warga New York, saya tak bisa lebih tersinggung oleh (ketidak-patutan) ini."
Di jalaman depan The New York Post, harian sayap-kanan, terpampang tanggapan atas komentar Ilhan Omar, yang mengatakan "Ini lah sesuatumu. 2.977 orang tewas akibat terorisme". Di belakang berita utama terdapat foto Menara Kembar yang meledak.
Pada Rabu (10/4), pembawa acara "Fox & Friends" Brian Kilmeade meminta ma'af setelah mengeluarkan komentar serupa yang mempertanyakan kesetiaan Ilhan kepada AS.
Sebagian anggota Kongres membela Ilhan Omar, dan mengatakan ia berbicara kebenaran.
"Mereka menerima kata-kata kamu di luar konteks sebab mereka takut karena kita berbicara kebenaran, kita berbicara kebenaran mengenai kekuatan," kata Muslimah lain anggota Kongres Rashida Tlaib di dalam satu wawancara dengan MSNBC mengenai halaman depan New York Post.
Ilhan Omar, anggota Demokrat yang mewakili District Ke-5 Minnesota, adalah satu dari dua Muslimah anggota parlemen yang dipilih menjadi anggota Kongres AS, bersama dengan Rashida Tlaib dari Michigan.
Ilhan telah menghadapi serangkaian serangan dan ancaman mati dalam beberapa pekan belakangan ini, selain kecaman sejak ia mengeluarkan komentar yang menentang Israel, dan sekarang karena komentar yang ia keluarkan mengenai serangan 11 September.
Pada Maret, satu ancaman bom disampaikan ke satu hotel tempat ia dijadwalkan berbicara, kata jejaring berita selebritis Blast.
Seorang perempuan menelepon hotel tersebut dan mengatakan Ilhan Omar adalah bahaya buat masyarakat dan ia mengancam akan meledakkan bangunan itu kalau mereka melanjutkan acara tersebut.
Credit antaranews.com