Gambar lubang hitam yang ditemukan. (Event Horizon Telescope Collaboration/Maunakea Observatories via AP)
Jakarta, CB -- Astronom resmi merilis foto pertama lubang hitam. Hasil ini telah lama dinanti berbagai pihak.
Lubang hitam merupakan 'monster' yang melahap segala sesuatu yang ada di semesta. Lubang hitam selama ini dikaburkan oleh perisai gravitasi yang tidak dapat ditembus.
Gambar inti gelap dengan lingkaran gas dan plasma berwarna oranye-api menunjukkan lubang hitam supermasif 50 juta tahun cahaya di galaksi yang dikenal sebagai M87. Astronom mengumumkan dalam konferensi pers simultan di Brussels, Shanghai, Tokyo, Washington, Santiago dan Taipei.
"Ini jarak yang hampir tidak bisa kita bayangkan," Frederic Gueth, seorang astronom di Pusat Nasional Penelitian Ilmiah Prancis (CNRS) mengatakan kepada AFP.
Pada April 2017, delapan teleskop radio yang tersebar di seluruh dunia --di Hawaii, Arizona, Spanyol, Meksiko, Chili, dan Kutub Selatan-- diprogram untuk merekam data dua lubang hitam di dua sudut semesta untuk mengumpulkan data.
Lubang hitam merupakan 'monster' yang melahap segala sesuatu yang ada di semesta. Lubang hitam selama ini dikaburkan oleh perisai gravitasi yang tidak dapat ditembus.
Gambar inti gelap dengan lingkaran gas dan plasma berwarna oranye-api menunjukkan lubang hitam supermasif 50 juta tahun cahaya di galaksi yang dikenal sebagai M87. Astronom mengumumkan dalam konferensi pers simultan di Brussels, Shanghai, Tokyo, Washington, Santiago dan Taipei.
"Ini jarak yang hampir tidak bisa kita bayangkan," Frederic Gueth, seorang astronom di Pusat Nasional Penelitian Ilmiah Prancis (CNRS) mengatakan kepada AFP.
Pada April 2017, delapan teleskop radio yang tersebar di seluruh dunia --di Hawaii, Arizona, Spanyol, Meksiko, Chili, dan Kutub Selatan-- diprogram untuk merekam data dua lubang hitam di dua sudut semesta untuk mengumpulkan data.
Sejak 1700-an, astronom sudah mulai berspekulasi soal "bintang hitam" yang bisa memakan segala materi di antariksa itu, dan kini bukti-bukti tidak langsung mulai terkumpul.
"Lebih dari 50 tahun lalu, ilmuwan melihat ada sesuatu yang sangat terang di tengah galaksi kita," ujar Paul McNamara, seorang ilmuwan di Agensi Ruang Angkasa Eropa yang juga seorang ahli soal lubang hitam.
"Lubang itu memiliki data tarik gravitasi yang sangat kuat sehingga bintang-bintang mengelilingi mereka dengan sangat cepat -- secepat 20 tahun."
Sebagai perbandingan, Tata Surya bumi membutuhkan waktu 230 tahun untuk mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti.
Pada akhirnya, para astronom berspekulasi bahwa titik terang ini sebenarnya adalah "lubang hitam" -- suatu istilah yang dicetuskan fisikawan Amerika Serikat, John Archibald Wheeler pada periode 1960-an.
EHT yang mengumpulkan data-data untuk menghasilkan gambar pertama lubang hitam ini tidak seperti alat kebanyakan.
"Ketimbang membangun satu teleskop raksasa -- yang akan hancur karena saking beratnya -- kami mengombinasikan hasil beberapa pusat pengamatan, seperti pecahan-pecahan cermin raksasa," ujar Michael Bremer, seorang astronom di Institut Radio Astronomi Milimetrik di Grenoble.
Lubang hitam itu memiliki massa empat juta kali lebih berat ketimbang matahari, yang berarti lubang hitam memiliki diameter 44 juta kilometer.
Angka itu terdengar besar sekali, tapi bagi teleskop yang dipasang di bumi dan berjarak 26 ribu tahun cahaya (atau sekitar 245 triliun kilometer), maknanya seperti memotret bola golf di permukaan bulan.
Credit cnnindonesia.com