Rabu, 24 April 2019

Moskow Khawatirkan Sanksi Baru AS Terhadap Iran


Moskow Khawatirkan Sanksi Baru AS Terhadap Iran
Foto/Ilustrasi/Istimewa

MOSKOW - Rusia mengatakan pihaknya prihatin atas babak baru sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran.

Di bawah ancaman hukuman, Washington menekan semua negara untuk berhenti membeli minyak mentah Iran dengan tujuan merusak ekonomi negara itu. Hal itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan di situsnya.

Kementerian Luar Negeri Rusia mencatat bahwa pernyataan AS tentang pengetatan sanksi minyak terhadap Iran bertepatan dengan berita tentang penyebaran kelompok tempur AS di Teluk Persia.


"Dalam mengejar hegemoni global, AS tidak hanya mengancam komunitas internasional dengan langkah-langkah hukuman ekonomi tetapi juga secara terbuka menggetarkan pedangnya. Washington sedang berusaha untuk mencapai ambisi geopolitiknya, yang berbahaya bagi seluruh umat manusia," kata Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (24/4/2019).

Kementerian Luar Negeru Rusia mencatat bahwa AS mengambil langkah lain terhadap Iran menjelang peringatan keputusan Washington pada Mei tahun lalu untuk menarik diri dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), yang umumnya dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran. JCPOA adalah kesepakatan yang dicapai terhadap program nuklir Iran di Wina pada 14 Juli 2015 antara Iran, lima negara kekuatana dunia ditambah satu negara lain dan Uni Eropa.

"Tetapi AS jelas-jelas membuat kesalahan dalam memilih cara, setelah memutuskan metode pencekikan ekonomi, memberikan pukulan pada kondisi hidup orang biasa Iran untuk membuat negosiator Teheran yang patuh siap untuk setiap transaksi dengan persyaratan Amerika," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

"Tindakan semacam itu tidak menambah apa pun bagi posisi internasional Amerika. Seluruh dunia dapat melihat bahwa kebijakan Washington menjadi lebih agresif dan gegabah," sambungnya.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan membayar upeti untuk mengendalikan Iran, yang tidak menyerah pada provokasi arogan AS.

Kementerian Luar Negeri Rusia juga menegaskan kembali kepatuhan Iran terhadap JCPOA dan menyerukan "kekuatan waras" untuk melakukan segala daya guna memastikan keberlanjutan fungsi perjanjian. 




Credit  sindonews.com