WASHINGTON
- Sebuah kapal pencarian laut milik swasta bersama tim penyelamat
Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah berangkat ke Okinawa, Jepang.
Mereka akan membantu operasi pencarian pesawat tempur F-35A Jepang yang
jatuh. Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak Angkatan Laut AS.
"Kapal DSCV Van Gogh adalah platform penyelaman serbaguna dan platform konstruksi yang dilengkapi dengan kendaraan yang dioperasikan oleh Angkatan Laut AS dan sistem locator pinger yang ditarik," kata pernyataan itu seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (26/4/2019).
Seorang pejabat senior Angkatan Laut AS mengatakan kepada CNN pada hari Rabu bahwa upaya pencarian mendekati pesawat.
"Kapal DSCV Van Gogh adalah platform penyelaman serbaguna dan platform konstruksi yang dilengkapi dengan kendaraan yang dioperasikan oleh Angkatan Laut AS dan sistem locator pinger yang ditarik," kata pernyataan itu seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (26/4/2019).
Seorang pejabat senior Angkatan Laut AS mengatakan kepada CNN pada hari Rabu bahwa upaya pencarian mendekati pesawat.
"Kami punya ide yang cukup bagus terkait hal itu," ujarnya.
Pesawat tempur F-35A milik Angkatan Udara Jepang (JASDF) hilang saat latihan sekitar 137 kilometer di sebelah timur Pangkalan Udara Misawa pada 9 April lalu.
Pesawat tempur F-35A milik Angkatan Udara Jepang (JASDF) hilang saat latihan sekitar 137 kilometer di sebelah timur Pangkalan Udara Misawa pada 9 April lalu.
Kementerian Pertahanan Jepang mengkonfirmasi bahwa jet tempur canggih itu mengalami kecelakaan di perairan timur laut negara tersebut. Ini menjadi kecelakaan pertama dari pesawat tempur kursi tunggal F-35A di mana pun di dunia.Kecelakaan itu tidak hanya menimbulkan pertanyaan tentang keandalan pesawat tempur canggih yang dirancang AS tersebut, tetapi juga memicu kekhawatiran atas rencana pemerintah Jepang untuk membeli lebih dari 105 pesawat tempur itu senilai USD100 juta. Pembelian itu adalah upaya untuk merombak armada jet andalannya yang sudah tua sebagai bagian dari pedoman pertahanan nasionalnya yang kontroversial.
Credit sindonews.com