PM Australia menyatakan pemberian izin di area bom Bali sangat menyedihkan.
Perdana
Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengecam langkahpemerintah daerah
Bali yang mengizinkan pembangunan sebuah restoran di lokasi bom Bali
2002 yang menewaskan 202 orang, di antaranya 88 warga Australia.
Menurutnya, pemberian izin atas "kompleks hiburan" di lokasi tragis itu
"sangat menyedihkan."
Ia mengaku pemerintah
Australia telah memberikan bantuan dan dana untuk membangun taman
perdamaian di atas lokasi untuk "peringatan dan refleksi sunyi," korban
serangan terror.
"Konsul jendral kami di Bali sudah bekerja keras untuk mengatasi isu ini," tulisnya lewat Twitter,
"Pemerintah
Australia akan terus bekerja sama dengan otoritas Indonesia untuk
memastikan kenangan dan keluarga mereka yang tewas dalam serangan teror
itu dihormati secara layak."
Pemda Bali sebelumnya
menerbitkan izin bagi sebuah pengembang untuk membangun restoran
berlantai lima. Sementara tugu peringatan bagi korban bom Bali
dipindahkan ke lantai teratas.
Direktur Asosiasi
Taman Perdamaian Bali, David Napoli, mengatakan kepada Sydney Morning
Herald bahwa pemilik lahan sudah ingin menjual lokasi bekas Sari Club
seluas 800 meter persegi itu pada 2010 silam. Kepada Detikcom, Kepala
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kuta, I Gusti Agung Made Agung,
mengklaim rencana pembangunan restoran sudah didukung masyarakat Kuta.
"Tugu
peringatan di bagian atap sangat tidak layak. Itu ide yang sangat
buruk. Kaum disabilitas akan kesulitan mencapai tugu, tidak seorangpun
akan bisa melihat tugunya di atas sana dan harganya tidak bisa
dipercaya," kata Napoli. Pengembang sempat meminta hampir 50 miliar
Rupiah untuk menyewa lokasi tugu peringatan di lantai lima untuk jangka
waktu 100 tahun.
Salah
seorang penyintas Jan Laczynski juga menilai keputusan pemerintah
daerah aneh. "Ide bahwa Anda harus berjalan melalui restoran dan kelab
malam untuk menyambangi sebuah tugu peringatan, sangat aneh," katanya
kepada Sydney Morning Herald.
Pihak pengembang
berniat memulai proses pembangunan pada 6 Mai mendatang. Saat ini lokasi
bekas Sari Club masih dijadikan tempat parkir. Pemerintah Daerah
dikabarkan telah mengeluarkan surat perintah untuk mengosongkan area
sesegera mungkin.