Kamis, 18 April 2019

Inti Roket Falcon Heavy SpaceX Jatuh di Samudera Atlantik


Inti Roket Falcon Heavy SpaceX Jatuh di Samudera Atlantik
Roket Falcon Heavy milik SpaceX. (Foto: SpaceX/Handout via REUTERS)




Jakarta, CB -- Salah satu dari inti penguat atau booster roket Falcon Heavy milik SpaceX dilaporkan jatuh saat roket itu mendarat di Samudera Atlantik pada Kamis (11/4) lalu.

Hal itu disebabkan oleh pergerakan laut yang cukup tinggi sehingga menyulitkan kru Falcon Heavy untuk mengamankan penguat ke dek droneship di Samudera Atlantik.

"Sepanjang ahir pekan karena kondisi laut yang sulit, tim pemulihan SpaceX tidak dapat mengamankan pendorong di inti pusat [roket Falcon Heavy] untuk melakukan perjalanan kembali ke Port Canaveral," kata Juru Bicara SpaceX, James Gleeson dikutip Space News.


"Ketika kondisinya memburuk dengan ketinggian gelombang delapan hingga sepuluh kaki, booster mulai bergeser dan akhirnya tidak dapat berdiri tegak,"


Namun kata Gleeson, kejadian itu tidak memengaruhi peluncuran roket yang akan datang. Dilansir dari The Verge, SpaceX memiliki Octagrabber yakni sebuah robot yang menempel pada pangkalan penguat untuk mengamankan roket yang mendarat di laut.

Sayangnya, tidak bisa digunakan karena inti pusat terhubung dengan dua sisi booster, namun ia memiliki desain yang berbeda dari penguat Falcon 9 maka Octagrabber tidak dapat digunakan.

SpaceX dikabarkan bakal kembali meluncurkan roket Falcon Heavy saat musim panas, menggunakan inti pusat yang sama dan dua inti luar yang mendarat minggu lalu. Selain itu, perusahaan ruang angkasa milik Elon Musk itu juga akan menggunakan Octagrabber yang diperbarui.


Sebelumnya, peluncuran roket komersial Falcon Heavy sempat ditunda lantaran angin kencang yang terjadi pada Rabu (10/4).

Misi peluncuran roket komersial ini membawa satelit milik Arabsat. Peluncuran ini dilakukan setelah setahun silam Elon Musk mengirim mobil otonom Tesla untuk di uji coba.

Sepanjang 2018, SpaceX telah melakukan 21 kali misi peluncuran. Roket Falcon Heavy pertama kali diluncurkan pada Februari 2018 dengan memboyong Starman yang duduk di balik kemudi Tesla



Credit  cnnindonesia.com