Senin, 29 April 2019

Tekan Maduro, AS Jatuhkan Sanksi untuk Menlu Venezuela


Tekan Maduro, AS Jatuhkan Sanksi untuk Menlu Venezuela
Presiden Nicolas Maduro (REUTERS/Eduardo Munoz)



Jakarta, CB -- Pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi untuk Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza dan seorang hakim Carol Padilla. Sanksi itu dijatuhkan terkait kasus korupsi dalam Pemerintahan Presiden Venezuela Nicholas Maduro.

Arreaza dan Padilla menjadi sasaran dalam putaran terakhir sanksi AS terhadap Pemerintahan Maduro atas krisis Venezuela. Keduanya masuk daftar hitam otoritas AS.

Sanksi tersebut ditujukan untuk meningkatkan tekanan pada Maduro dan sejumlah pejabat tinggi di pemerintahannya. 

Sanksi itu juga menjadi pengingat bagi pihak pemerintahan Maduro bahwa AS tak akan tinggal diam dengan setiap apa yang dilakukan. Sebelumnya, Venezuela menahan ajudan pemimpin oposisi Juan Guaido, Roberto Marrero, sejak Maret. Sanksi menjadi bentuk konsekuensi.

"Jika Nicolas Maduro dan mereka yang bersekutu dengan dia terus menghukum dan melakukan intimidasi terhadap pemerintah Venezuela yang sah, AS akan merespons," tulis pemerintah AS, dikutip dari Reuters.

Kementerian Luar Negeri Venezuela menolak sanksi yang disebutnya ilegal. "Dengan langkah ini, pemerintahan Trump berusaha membungkam suara Venezuela di dunia," tulis kementerian.

Arreaza merupakan salah satu tokoh penting dalam pemerintahan Maduro. Dia juga diketahui menyetujui penahanan Marrero.

Guaido, yang didukung AS, berpendapat bahwa pemilihan kembali Maduro pada 2018 tidak sah. Dia pernah mengajukan ke Mahkamah Konstitusi untuk menyatakan dirinya sebagai presiden sementara. Hal itu dianggap Maduro sebagai upaya kudeta.

Washington menyalahkan Maduro atas keruntuhan ekonomi Venezuela. Pemerintahan Trump mengakui Guaido sebagai presiden sementara Amerika Selatan dan meminta Maduro mundur.

"Amerika Serikat tidak akan tinggal diam dan menyaksikan rezim Maduro yang tidak sah membuat rakyat Venezuela kelaparan," ujar Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin.

AS akan terus menargetkan orang-orang dalam lingkaran Maduro, termasuk mereka yang ditugaskan untuk melakukan diplomasi atas nama rezimnya.




Credit  cnnindonesia.com