Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Senin, 29 April 2019
Trump Minta Uang Via Telepon, Raja Arab Saudi Marah-marah
WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkap reaksi
kemarahan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ketika dihubungi
via telepon. Pemicu kemarahan karena pemimpin Gedung Putih itu meminta
uang untuk Amerika sebagai imbalan dukungan keamanan Washington kepada
Riyadh.
Raja Salman marah ketika Trump mengeluh Amerika
kehilangan USD4,5 miliar per tahun untuk melindungi Arab Saudi. Pemimpin
Amerika itu mengungkapkan kemarahan Raja Salman dalam sebuah pertemuan
umum "Make America Great Again" (MAGA) dengan para pendukungnya di Green
Bay, Wisconsin, hari Sabtu waktu setempat.
"Kami kehilangan
USD4,5 miliar pada sebuah negara untuk membela mereka, dan mereka kaya,"
kata Trump di hadapan kerumunan pendukung.
"Jadi
saya bilang pada mereka. Saya bilang; dengarkan, tidak baik. Mereka
dalam keadaan terkejut karena mereka tidak pernah mendapat panggilan
seperti ini dalam 25 tahun, kan," katanya ketika kerumunan bersorak.
Trump
melanjutkan; "Saya katakan kami kehilangan USD4,5 miliar setiap tahun,
kami tidak bisa melakukan ini lagi. Ini gila. Dia (Raja Salman) menjadi
marah, sangat marah, mengatakan 'Ini tidak adil'. Saya katakan, tentu
saja Ini adil. Dia bilang 'Kami (Saudi) akan memberi Anda USD500 juta
lebih'...Saya bilang saya ingin lebih. Kami berdebat. Jadi mereka
membayar kami lebih dari USD500 juta untuk satu panggilan telepon, saya
mengambil satu panggilan telepon."
Trump mengatakan Raja Salman
kemudian bertanya kepadanya mengapa dia memanggil via telepon." Karena
tidak ada yang membuat panggilan seperti itu," kata Trump mengutip
keluhan Raja Salman.
"Itu karena mereka bodoh!," imbuh Trump yang disambut para pendukungnya.
Pemimpin
Amerika ini blakblakan tidak ingin kehilangan Arab Saudi karena negara
itu merupakan pembeli produk perusahaan-perusahaan AS. Dia menegaskan
dukungan keamanan Washington untuk Riyadh.
"Mereka tidak punya
apa-apa selain uang tunai, kan?" katanya. "Mereka membeli banyak dari
kita, USD450 miliar yang mereka beli," ujarnya.
"Anda memiliki orang-orang yang ingin memotong Arab Saudi...Saya tidak ingin kehilangan mereka," imbuh dia, seperti dikutip Al Jazeera, Senin (29/4/2019).
Tidak jelas dari mana Trump mengutip angka USD450 miliar itu. PolitiFact, sebuah situs web pengecekan fakta, menilai klaim tersebut sebagai "Pants on Fire".
Hubungan
AS-Saudi telah menghadapi cobaan sejak pembunuhan jurnalis Jamal
Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober lalu.
Khashoggi,
orang dalam kerajaan yang telah berubah menjadi kritikus Putra Mahkota
Mohammed bin Salman (MBS), terbunuh dan tubuhnya dimutilasi oleh tim
Saudi.
Pembunuhan itu memicu protes global, di mana beberapa
negara memberlakukan embargo senjata terhadap kerajaan. Namun, Trump
berdiri membela kepemimpinan Saudi.
Pada saat pembunuhan
Khashoggi jadi pemberitaan media internasional, Trump berkata: "Jika
kita dengan bodohnya membatalkan kontrak-kontrak ini, Rusia dan China
akan menjadi penerima manfaat yang sangat besar, dan sangat senang
memperoleh semua bisnis yang baru ditemukan ini."