Senin, 22 April 2019

Perang dengan Hizbullah, Israel Bakal Bumi Hanguskan Lebanon



Perang dengan Hizbullah, Israel Bakal Bumi Hanguskan Lebanon
Israel ancam hancurkan Lebanon jika pecah perang baru dengan kelompok Hizbullah. Foto/Ilustrasi/Istimewa


TEL AVIV - Komandan militer Israel memperingatkan bahwa seluruh Lebanon tidak akan selamat jika perang baru meletus dengan Hizbullah.

"Adalah bijaksana menyatakan perang terhadap Lebanon untuk menunjukkan harga yang harus mereka bayar, jika Hizbullah menyerang," kata kepala Komando Utara Israel, Jenderal Yoel Strick, seperti dikutip Asharq Al-Awsat dari Ynet news, Jumat (19/4/2019).

"Ini akan menjadi kesalahan memisahkan Hizbullah dari seluruh Lebanon karena itu adalah pemain politik dan bagian dari pembentukan," imbuhnya.

Mengenai dugaan rencana Hizbullah untuk menyusup ke perbatasan utara Israel, ia mengatakan bahwa penghancuran terowongan yang digali di bawah perbatasan dengan Lebanon belum menghalangi rencana itu.

“Kami, tentu saja, tidak akan membiarkan itu terjadi. Kami akan menggagalkan rencana itu. Ini bukan hanya ancaman bagi kami tetapi juga kesempatan, karena mereka telah mengalihkan pejuang terbaik mereka ke Selatan. Kami akan menghadapi mereka dan saya tidak ragu (akan) hasilnya,” Strick memperingatkan.

Meski begitu, ia menolak untuk mengkonfirmasi bahwa semua terowongan Hizbullah telah dihancurkan.

"Dalam profesi saya, tidak ada kepastian, jadi saya akan mengatakan sejauh yang saya ketahui - dengan sarana yang tersedia bagi kita, saya dapat mengatakan dengan keyakinan tingkat tinggi bahwa ancaman dari terowongan serangan telah dihapus. Bisakah mereka dikembangkan lagi? Saya harap tidak," turangnya.

Pada bulan Desember, Israel menuduh Hizbullah menggali terowongan lintas perbatasan ke wilayahnya dari Lebanon selatan dan melancarkan operasi untuk menghancurkan mereka. Menurut tentara Israel, Hizbullah berencana menggunakan terowongan untuk menculik atau membunuh warga sipil atau tentara, dan untuk merebut sepotong wilayah Israel jika terjadi konflik.  




Credit  sindonews.com