Pemerintah Indonesia akan menambah 22 unit tank BMP-3F
CB,
JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemhan) menandatangani MoU pengadaan
Tank BMP-3F dan tank angkut personel BT-3F untuk Korps Marinir TNI
Angkatan Laut (AL) dengan Rusia. Pemerintah Indonesia akan menambah 22
unit tank BMP-3F dan membawa 21 unit tank angkut personel BT-3F ke
Indonesia.
"Kontrak pengadaan 22 unit tank BMP-3F ini merupakan pengadaan ketiga
kalinya. Sedangkan untuk 21 unit pengadaan tank angkut personel BT-F
merupakan yang pertama dan ini merupakan desain dari marinir," ujar
Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Publik Kemhan, Brigjen TNI Totok
Sugiharto, saat dikonfirmasi, Selasa (23/4).
Penandatanganan
tersebut dilakukan Kemhan melalui Badan Sarana Pertahanan Kemhan
(Baranahan) bersama dengan JSC Rossoboronexport Rusia. Penandatanganan
kontrak itu dilakukan oleh PLT Kabaranahan, Brigjen TNI Bambang
Kusharto, dengan Advisor of General Director JSC Rossoboronexport,
Konstantin V Suetin dan Kiriil S Karev, di kantor Baranahan Kemhan,
Jakarta, Senin (22/4).
Sekjen Kemhan, Laksdya TNI Agus
Setiadji, mengungkapkan, penandatanganan ini merupakan bagian yang cukup
strategis bagi kedua belah pihak. Itu karena terkait dengan pemenuhan
renstra demi mewujudkan kemampuan marinir yang disegani baik lokal,
regional maupun global.
Tidak menutup kemungkinan kedepan
pihak Indonesia masih akan melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan
pihak Rossoboronexport. Tapi, setiap pengadaan barang dan jasa harus
melibatkan industri dalam negeri sebagai counterpart dalam proses
transfer of technology (ToT).
Di samping itu, PLT
Kabaranahan mengatakan, penandatanganan MoU ini merupakan bukti
pemerintah Indonesia, khususnya TNI AL, menaruh kepercayaan terhadap
produk-produk Rusia.
Melalui kontrak ini pula, pemerintah
Indonesia yakin, pemerintah Rusia, khususnya JSC Rossoboronexport, akan
mengerahkan segenap kemampuan untuk menghasilkan produk berupa tank
BMP-3F dan tank atau ranpur BT-3F dengan kualitas dan kemampuan yang
mewadahi.
PLT Kabaranahan berharap, seluruh pekerjaan dapat
diserahkan tepat waktu tanpa mengabaikan sisi kualitas sesuai Opsreq
dan Spektek pada kontrak. Adapun nilai kontrak tersebut masing-masing
untuk tank BMP-3F senilai USD 108 juta dan tank angkut personel BT-3F
senilai USD 67.200 juta.
Pengadaan yang dibiayai dari
pinjamam luar negeri Renstra 2015-2019 ini merupakan bagian dari
modernisasi alutsista TNI sesuai dengan perencanaan strategis pertahanan
negara guna memenuhi Program Minimum Essential Force (MEF) tahap dua
pada Renstra 2015-2019.