CB, Jakarta - Sejumlah arkeolog Mesir,
Sabtu 14 Juli 2018, mengungkapkan mengenai kuburan kuno dan ruang kerja
mumifikasi yang mereka temukan di kedalaman 30 meter bawah tanah dekat
kuburan Saqqara, selatan Kairo.
Para arkeolog itu berharap ruang kerja mumifikasi di bawah tanah tersebut dapat memberikan pengetahuan baru mengenai minyak yang digunakan oleh bangsa Mesir kuno untuk memumi jenazah.
Seorang pekerja barang antik Mesir berada dekat peti mati di dalam lokasi pemakaman yang baru ditemukan di Minya, Mesir, 24 Februari 2018. Kepala Misi Arkeologi, Mostafa Waziri mengatakan sejauh ini telah ditemukan delapan makam. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Kuburan tua yang usianya diperkirakan lebih dari 2.000 tahun itu
diyakini menjadi penanda periode kekuasaan Persia di kawasan tersebut
pada 664-404 Sebelum Masehi.
Laporan Middle East Monitor menyebutkan, di terowongan kuburan tua yang ditemukan para arkeolog pada April 2018 terdapat 35 mumi.
Sebuah pemakaman hewan yang terdapat sebuah mumi anjing berada di dekat situs pemakaman yang baru ditemukan di Minya, Mesir, 13 Mei 2017. REUTERS
"Hasil temuan ini akan menambah dua hal penting. Pertama, mengenai tipe minyak yang digunakan untuk mumifikasi. Kedua, bahan kimia yang mereka gunakan untuk membaluri jenazah. Dengan demikian, kami akan sanggup mengidentifikasi minyak yang digunakan," kata Ramadan Badry Hussein, Kepala Misi Mesir-Jerman untuk Temuan Mumi.
Selain minyak atau bahan kimia, para arkeolog menemukan ratusan patung batu kecil, guci dan bejana digunakan dalam proses mumifikasi di dalam ruang pemakaman. Mesir berharap hasil temuan para arkeolog itu dapat mencerahkan para pelancong asing untuk datang ke Mesir setelah negeri itu dihantam berbagai kerusuhan sejak 2011.
Para arkeolog itu berharap ruang kerja mumifikasi di bawah tanah tersebut dapat memberikan pengetahuan baru mengenai minyak yang digunakan oleh bangsa Mesir kuno untuk memumi jenazah.
Seorang pekerja barang antik Mesir berada dekat peti mati di dalam lokasi pemakaman yang baru ditemukan di Minya, Mesir, 24 Februari 2018. Kepala Misi Arkeologi, Mostafa Waziri mengatakan sejauh ini telah ditemukan delapan makam. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Laporan Middle East Monitor menyebutkan, di terowongan kuburan tua yang ditemukan para arkeolog pada April 2018 terdapat 35 mumi.
Sebuah pemakaman hewan yang terdapat sebuah mumi anjing berada di dekat situs pemakaman yang baru ditemukan di Minya, Mesir, 13 Mei 2017. REUTERS
"Hasil temuan ini akan menambah dua hal penting. Pertama, mengenai tipe minyak yang digunakan untuk mumifikasi. Kedua, bahan kimia yang mereka gunakan untuk membaluri jenazah. Dengan demikian, kami akan sanggup mengidentifikasi minyak yang digunakan," kata Ramadan Badry Hussein, Kepala Misi Mesir-Jerman untuk Temuan Mumi.
Selain minyak atau bahan kimia, para arkeolog menemukan ratusan patung batu kecil, guci dan bejana digunakan dalam proses mumifikasi di dalam ruang pemakaman. Mesir berharap hasil temuan para arkeolog itu dapat mencerahkan para pelancong asing untuk datang ke Mesir setelah negeri itu dihantam berbagai kerusuhan sejak 2011.
Credit tempo.co