Rabu, 04 Juli 2018

Ke Jakarta, Menlu Belanda Bahas Situasi HAM di Papua

Ke Jakarta, Menlu Belanda Bahas Situasi HAM di Papua
Situasi HAM di Papua menjadi salah satu topik pembahasan Menlu Belanda Stef Blok saat bertemu Menlu RI Retno Marsudi di Jakarta, Selasa (3/7). (CNN Indonesia/Riva Dessthania Suastha)


Jakarta, CB -- Masalah hak asasi manusia (HAM) termasuk situasi di Papua menjadi salah satu topik yang dibahas Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok bersama Menlu RI Retno Marsudi dalam pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Jakarta, Selasa (3/7).

"Kami berdua membahas isu HAM termasuk hak perempuan, kebebasan beragama, kebebasan berekspresi, hingga situasi di Papua. Indonesia-Belanda memiliki DNA hukum yang sama sehingga sering bertukar pengetahuan antar-sesama institusi hukum kita," kata Blok dalam pernyataan pers bersama Retno seusai pertemuan di Gedung Kementerian Luar Negeri RI.

Pada kesempatan itu, Blok juga turut mengungkapkan belasungkawanya kepada pemerintah dan rakyat Indonesia terkait serangkaian teror yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.




Menlu yang baru diangkat Perdana Menteri Mark Rutte pada 2017 lalu itu menegaskan bahwa Belanda berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama menanggulangi ancaman terorisme global bersama Indonesia.

Sebab, menurutnya, Indonesia dan Belanda sama-sama tengah menghadapi ancaman yang sama seperti gelombang eks simpatisan ISIS yang baru kembali dari Suriah dan Irak, serta potensi kekerasan ekstremisme dari dalam negeri sendiri.

"Baru-baru ini Indonesia diterpa serangkaian teror seperti teror di Surabaya dan beberapa kota lain. Saya ingin menegaskan bahwa Belanda selalu bersama-sama bergandengan dengan Indonesia dalam melawan terorisme internasional," papar Blok.


Dalam pertemuan itu, Belanda dan Indonesia juga menandatangani letter of intent kerja sama keamanan siber.
Retno mengatakan penandatangan dokumen tersebut dilakukan sebagai langkah awal dan bentuk komitmen antara kedua negara untuk berbagi informasi dalam bidang hukum dan kebijakan nasional terkait dengan ranah siber.

"Tantangan terhadap keamanan siber telah berkembang dinamis menjadi lebih kompleks dan bersifat global. Keamanan siber telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari usaha melindungi ekonomi dan keamanan nasional," kata Retno.

Selain keamanan siber, Retno dan Blok turut membahas sejumlah penguatan relasi kedua negara mulai dari kerja sama ekonomi hingga pariwisata.


Retno mengatakan hubungan dagang dan investasi Indonesa-Belanda terus menunjukkan tren positif.  Pada 2017 lalu, masing-masing nilai perdangan dan investasi kedua negara mencapai US$5 miliar dan US$1,49 miliar.

"Hubungan dagang Indonesia-Belanda meningkat 27,30 persen pada 2017. Belanda merupakan mitra dagang kedua terbesar di Eropa bagi Indonesia. Tahun 2018 juga menandai tahun kelima Kemitraan Ekonomi Komperhensif (CEPA) RI-Belanda. Belanda tentunya mitra penting bagi Indonesia," kata Retno.

Dalam bidang kebudayaan, kedua menlu juga sepakat terus mendukung upaya bersama melindungi peninggalan maritim seperti bangkai kapal perang di perairan Indonesia. Belanda dan Indonesia juga sepakat melakukan eksplorasi dan penelitian bersama bangkai kapal perang yang karam di Laut Jawa.




Credit  cnnindonesia.com