NEW DELHI
- Dewan Pertahanan India (DAC) memberikan persetujuan akhir untuk
kesepakatan pembelian sistem pertahanan rudal udara S-400 Rusia,
meskipun mendapat tentangan dari Washington. Demikian laporan kantor
berita Times of India.
Kesepakatan telah memperoleh persetujuan awal dari DAC pada tahun 2016. Namun, dokumen akhir, yang dibahas selama negosiasi komersial baru-baru ini dengan Rusia masih membutuhkan beberapa penyesuaian. Dewan, yang berkumpul pada hari Kamis, menyetujui kesepakatan itu dengan "penyimpangan kecil."
"Kasus pengadaan S-400 sekarang akan pergi ke kementerian keuangan untuk mendapatkan izin dan Komite Kabinet Keamanan yang dipimpin PM untuk persetujuan akhir. Kepemimpinan politik negara itu akan harus mengambil tempat pada saat kontrak yang sebenarnya dapat ditandatangani," kutip TASS dari Times of India, Minggu (1/7/2018).
Media India tersebut juga melaporkan sebelumnya bahwa kementerian pertahanan negara itu mengharapkan persetujuan dari Komite Pemerintahan Keamanan (CCS) untuk membeli lima kompleks S-400 dari Rusia dengan total sekitar USD5,5 miliar. Laporan itu memicu kekhawatiran di Washington.
Ketua Komite Dinas Bersenjata Amerika Serikat (AS), William Thornberry mengatakan dalam sebuah wawancara dengan NDTV, bahwa pembelian S-400 India dari Rusia mungkin mempengaruhi kolaborasi pertahanan antara India dan AS.
Menteri Pertahanan India Nirmala Sitharaman pada 5 Juni mengatakan, bahwa Moskow dan New Delhi telah mencapai tahap akhir negosiasi mengenai kesepakatan S-400.
S-400 Triumf adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh dan menengah Rusia yang dirancang untuk menyerang dan mengintai pesawat (termasuk pesawat dengan teknologi siluman) dan target udara lainnya. Pada Januari 2018, kontrak untuk pengiriman S-400 telah ditandatangani dengan China dan Turki. Selain itu, negosiasi untuk menjual sistem pertahanan itu ke Arab Saudi sedang berlangsung.
Duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran NDTV India awal pekan ini bahwa masalah kontrak pertahanan Rusia dengan India akan dibahas selama putaran pertama dari 2 + 2 pembicaraan AS-India, yang melibatkan menteri luar negeri dan pertahanan. Tanggal pertemuan akan segera ditetapkan.
Credit sindonews.com