WASHINGTON
- Pentagon melakukan uji coba rudal balistik antarbenua yang tidak
bersenjata pada Rabu (2/8/2017). Uji coba ini tentunya akan menjadi
catatan bagi Korea Utara (Korut), yang baru saja melakukan uji coba
serupa, dan bagi China, yang mendapat desakan dari pemerintahan Trump
untuk menekan Korut.
Tes tersebut dilakukan sehari setelah Sekretaris Negara, Rex W. Tillerson, mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak berniat menggulingkan rezim Korut dan bersedia untuk berbicara dengan Pyongyang.
Rudal rudal antar benua Minuteman III yang tidak bersenjata diluncurkan dari Vandenberg Air Force Base di California, menurut sebuah pernyataan resmi dari Komando Strike Angkatan Udara Global yang dirilis setelah tes selesai.
"Meskipun bukan tanggapan terhadap tindakan Korut baru-baru ini, pengujian tersebut menunjukkan bahwa operasi nuklir AS berjalan aman, terjamin, efektif dan siap untuk dapat mencegah, mendeteksi dan mempertahankan serangan terhadap AS dan sekutu-sekutunya," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari New York Times.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa rudal tersebut menempuh jarak sekitar 4.200 mil di atas Samudra Pasifik ke Atol Kwajalein di Kepulauan Marshall. Tes tersebut dideskripsikan sebagai cara untuk memverifikasi keakuratan dan keandalan sistem persenjataan ICBM, menyediakan data berharga untuk memastikan pencegah nuklir yang aman, aman dan efektif.
Sebelumnya, Korut telah melakukan uji coba rudal balistik antar benua pada akhir pekan lalu. Pemimpin Korut, Kim Jong-un, mengklaim bahwa seluruh kota di AS telah berada di dalam jangkauan serangan rudalnya.
Pendapat Jong-un ini diamini oleh sejumlah ahli. Menurut mereka, rudal balistik terbaru yang diuji coba oleh rezim komunis itu sudah mendekati kota New York.
Tes tersebut dilakukan sehari setelah Sekretaris Negara, Rex W. Tillerson, mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak berniat menggulingkan rezim Korut dan bersedia untuk berbicara dengan Pyongyang.
Rudal rudal antar benua Minuteman III yang tidak bersenjata diluncurkan dari Vandenberg Air Force Base di California, menurut sebuah pernyataan resmi dari Komando Strike Angkatan Udara Global yang dirilis setelah tes selesai.
"Meskipun bukan tanggapan terhadap tindakan Korut baru-baru ini, pengujian tersebut menunjukkan bahwa operasi nuklir AS berjalan aman, terjamin, efektif dan siap untuk dapat mencegah, mendeteksi dan mempertahankan serangan terhadap AS dan sekutu-sekutunya," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari New York Times.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa rudal tersebut menempuh jarak sekitar 4.200 mil di atas Samudra Pasifik ke Atol Kwajalein di Kepulauan Marshall. Tes tersebut dideskripsikan sebagai cara untuk memverifikasi keakuratan dan keandalan sistem persenjataan ICBM, menyediakan data berharga untuk memastikan pencegah nuklir yang aman, aman dan efektif.
Sebelumnya, Korut telah melakukan uji coba rudal balistik antar benua pada akhir pekan lalu. Pemimpin Korut, Kim Jong-un, mengklaim bahwa seluruh kota di AS telah berada di dalam jangkauan serangan rudalnya.
Pendapat Jong-un ini diamini oleh sejumlah ahli. Menurut mereka, rudal balistik terbaru yang diuji coba oleh rezim komunis itu sudah mendekati kota New York.
Credit sindonews.com