Senin, 10 Oktober 2016

Rusia veto resolusi DK PBB soal Suriah


Rusia veto resolusi DK PBB soal Suriah
Ilustrasi - Seorang bocah lelaki berdiri dekat bangunan hancur setelah terjadi serangan udara kemarin di kota kekuasaan pemberontak kawasan Douma di Damaskus, Suriah, Selasa (4/10/2016). (REUTERS/Bassam Khabieh )
PBB (CB) - Rusia memveto satu resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa rancangan Prancis, Sabtu, yang akan menuntut diakhirinya serangan-serangan udara dan penerbangan militer di atas ruang udara kota Aleppo, Suriah.

Sementara itu satu rancangan yang dibuat Rusia gagal memperoleh minimum sembilan suara untuk mendukungnya.

Duta Besar Inggris untuk PBB Matthew Rycroft mengatakan kepada Dubes Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, "Terima kasih atas aksi-aksi Anda hari ini, orang-orang Suriah akan terus meregang nyawa di Aleppo akibat pengeboman Suriah dan Rusia. Mohon hentikan sekarang."

Pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang didukung pesawat-pesawat tempur Rusia dan dukungan Iran, telah bertempur untuk merebut bagian timur Aleppo, kota besar Suriah yang setengahnya dikuasai pemberontak. Lebih 250.000 warga sipil terperangkap di sana.

"Rusia telah menjadi salah satu penyetor utama teror di Aleppo, menggunakan taktik yang biasa dilakukan para preman daripada pemerintah-pemerintah," kata Wakil Dubes Amerika Serikat untuk PBB David Pressman kepada DK PBB.

Ia mengatakan Rusia "bermaksud membiarkan pembunuhan itu berlanjut dan tak turut serta menghentikannya" dan bahwa apa yang diperlukan dari Moskow ialah "sedikit bicara dan lebih banyak bertindak untuk menghentikan pembantaian."

Rancangan Prancis itu menerima 11 suara dukungan, sedangkan China dan Angola abstain. Venezuela mengikuti Rusia dengan memberikan suara menentangnya.

Rusia menggunakan vetonya lima kali terkait sebuah resolusi PBB mengenai Suriah selama konflik yang berlangsung lebih lima tahun, demikian seperti dilansir Reuters.

Sebuah resolusi PBB memerlukan sembilan suara yang mendukung dan tidak ada veto untuk diadopsi. Negara-negara yang memiliki hak veto ialah Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Rusia dan China.





Credit  ANTARA News




Ini Alasan Rusia Veto Resolusi yang Diajukan Prancis

Ini Alasan Rusia Veto Resolusi yang Diajukan Prancis
Rusia mengungkapkan alasan mengapa mereka memveto resolusi yang diajukan Prancis di Dewan Keamanan (DK) PBB terkait Suriah. Foto/Reuters
 
MOSKOW - Rusia mengungkapkan alasan mengapa mereka memveto resolusi yang diajukan Prancis di Dewan Keamanan (DK) PBB terkait Suriah. Resolusi Prancis berisikan desakan untuk menghentikan serangan udara di Aleppo.

Kementerian Luar Negeri Rusia menuturkan alasan mereka memveto resolusi itu adalah karena mereka menilai resolusi tersebut menguntungkan kelompok militan yang beroperasi di Aleppo. Selain itu, Moskow menyebut resolusi itu terlalu dipolitisir.

"Upaya eksplisit dibuat, dengan melarang penerbangan di wilayah Aleppo, untuk memberikan penyamaran bagi teroris dari Jabhat Al-Nusra dan militan terkait," kata Kemlu Rusia, seperti dilansir Reuters pada Minggu (9/10).

Veto yang dilakukan Rusia terhadap resolusi yang diajukan Prancis merupakan awal "perang" antara Rusia dan negara-negara Barat di DK PBB. Dampak pertama dari veto tersebut adalah sedikitnya negara yang menyetujui resolusi Rusia di DK PBB.

Paska usulan Rusia gagal mengumpulkan cukup suara, Matthew Rycroft, Duta Besar Inggris untuk PBB langsung mengelurkan pernyataan. Dia meminta Rusia untuk menghentikan pemboman di Aleppo. Dirinya juga menyebut bahwa negara-negara Barat ragu dengan komitmen Rusia di Suriah.

"Ini (usulan Rusia) gagal karena mereka gagal untuk memenuhi tuntutan untuk mengakhiri pemboman di Aleppo. Ini palsu. Sama seperti komitmen berongga Rusia untuk proses politik di Suriah adalah palsu. Pemboman iwarga sipil di Aleppo adalah memuakkan dan barbar. Berhenti sekarang," ucap Rycroft.


Credit  Sindonews