Abbas meminta Israel menerima resolusi PBB yang relevan dengan konflik kedua negara.
CB, RAMALLAH
-- Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan siap melakukan
pembicaraan damai dengan Pemerintah Israel. Hal itu dia ungkapkan saat
Israel menggelar pemilu parlemen (Knesset) pada Selasa (9/4).
"Kami
siap duduk di meja perundingan dan tangan kami selalu terulur untuk
bernegosiasi (dengan Israel)," kata Abbas dalam sebuah pernyataan,
dikutip Anadolu Agency.
Kendati demikian, Abbas meminta Israel menerima resolusi PBB
yang relevan dengan konflik kedua negara. "Jika tidak, kami teguh sampai
kami mendapatkan kembali hak-hak kami," ucapnya.
Dia
juga menegaskan bahwa Palestina menolak rencana perdamaian dengan
Israel yang digagas Amerika Serikat (AS) atau dikenal dengan istilah
'Deal of the Century'. Sebab AS telah dipandang sebagai mediator yang
tak netral semenjak memutuskan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota
Israel pada Desember 2017.
Israel
diketahui telah menyelenggarakan pemilu parlemen. Terdapat dua figur
yang dinilai berpeluang besar menduduki kursi perdana menteri, yakni
pemimpin Partai Likud Benjamin Netanyahu dan pemimpin aliansi politik
Biru dan Putih Benny Gantz.
Selama masa kampanye,
Netanyahu dan Gantz memiliki cara yang saling bertolak belakang untuk
memaksimalkan perolehan suara. Hal itu salah satunya terlihat pada cara
keduanya akan memperlakukan Tepi Barat. Dunia internasional memandang
wilayah tersebut sebagai wilayah Palestina yang diduduki.
Netanyahu
berjanji, jika terpilih kembali sebagai perdana menteri, dia akan
menganeksasi dan mengambilalih sepenuhnya kontrol atas Tepi Barat.
"Sementara Yerusalem tidak akan dipecah," ucapnya.
Gantz
mengkritik janji Netanyahu. Dia menilai tawaran Netanyahu itu tak
bertanggung jawab. Jika memang hendak mencaplok Tepi Barat sepenuhnya,
Gantz mempertanykan, mengapa Netanyahu tidak melakukannya selama selagi
dia menjabat sebagai perdana menteri.
Gantz
menegaskan dia menentang gerakan sepihak. "Kami mengatakan kami akan
mengupayakan perjanjian perdamaian yang didukung secara regional dan
global dengan tetap memperatahankan prnsip-prinsip dasar kami,"
ujarnya.