Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang terdiri dari
51 negara mengadakan Majelis Umum pertama di Westminster Central Hall
London, Inggris, 10 Januari 1946.
Foto: twitter
Rancangan resolusi Rusia hanya mendapat dukungan enam negara anggota.
CB,
NEW YORK -- Pemerintah Rusia mengusulkan rancangan resolusi kepada
Dewan Keamanan PBB terkait penyelidikan terbaru atas serangan senjata
kimia di Suriah. Namun, usulan itu gagal karena hanya mendapat dukungan
dari enam negara anggota.
Sementara, tujuh negara anggota Dewan Keamanan PBB memilih untuk
menentang usulan tersebut dan dua lainnya abstain. Seperti diketahui,
sebuah resolusi membutuhkan setidaknya suara dari sembilan negara
anggota.
Namun, hak veto dari lima negara anggota
tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu Amerika Serikat (AS), Rusia, Cina,
Inggris, dan Prancis dapat membatalkan sebuah resolusi yang hendak
dikeluarkan
Sebelumnya, Rusia juga mengeluarkan hak veto
untuk menentang resolusi yang diusulkan AS untuk melakukan penyelidikan
baru dan memastikan siapa yang dapat disalahkan atas terjadinya serangan
senjata kimia di Suriah. Pemerintah di negara Timur Tengah itu, yang
dikenal menjadi sekutu Suriah diyakini berada di balik serangan
tersebut.
Serangan senjata kimia di Suriah yang kali ini
kembali terjadi tepatnya di Douma, kota terakhir yang dikuasai
pemberontak telah membuat sedikitnya 60 orang tewas dan 1.000 lainnya
terluka. Pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Presiden Bashar Al Assad
tetap diyakini berada di balik insiden ini.
Pemerintah
Suriah dan Rusia telah membantah tegas keterlibatan dalam serangkaian
serangan senjata kimia tersebut. Kali ini, kedua negara mengusulkan agar
dilakukan inspeksi internasional untuk mengusut kasus ini.
Credit
republika.co.id
Rusia Tentukan Dua Resolusi Soal Suriah
Foto diambil 4 April 2017, ketika petugas medis
Turki memeriksa korban serangan senjata kimia di kota Idlib, Suriah, di
rumah sakit di Reyhanli, Hatay, Turki.
Foto: AP
Rusia tidak setuju dengan rancangan resolusi Amerika Serikat.
CB,
PERSERIKATAN BANGSA BANGSA -- Rusia mengatakan kepada Dewan Keamanan
Perserikatan Bangsa-bangsa pihaknya akan mengajukan dua rancangan
resolusi tentang Suriah untuk dibawa ke pemungutan suara pada Selasa
(10/4).
Langkah itu ditempuh karena Rusia tidak
setuju dengan rancangan resolusi Amerika Serikat tentang pembentukan
penyelidikan baru untuk mencari pihak yang harus dipersalahkan atas
dugaan serangan senjata kimia di Suriah, kata diplomat.
Dewan Keamanan, yang beranggotakan 15 negara, dijadwalkan
melakukan pemungutan suara terhadap rancangan resolusi buatan AS itu
pada Selasa sore.
Rusia meminta Dewan untuk juga melakukan
pemungutan suara terhadap rancangan resolusi yang disusunnya. Resolusi
buatan Rusia itu berisi desakan soal pembentukan penyelidikan baru
terhadap serangan senjata kimia di Suriah, kata diplomat.
Rusia
mengatakan pihaknya kemudian akan mengajukan sebuah rancangan resolusi
lainnya untuk dilakukan pemungutan suara terhadapnya.
Rancangan
resolusi kedua itu akan secara rinci mendukung pengiriman penyelidik
dari badan pengawas senjata kimia dunia ke tempat terjadi kemungkinan
serangan maut pada Sabtu itu.
Credit
republika.co.id