Demo anti-Trump di London. (AFP PHOTO/Niklas HALLEN)
Para demonstran mengacungkan spanduk bertuliskan "Ciptakan Perdamaian, Bukan Peperangan", "Pengungsi Disambut Baik" dan "Jadikan Hak Asasi Manusia Berjaya Lagi!".
Beberapa orang melambai-lambaikan bendera pelangi,lambang kaum LGBT untuk memprotes sikap anti-LGBT pemerintah Rusia.
"Tatanan dunia saat ini ditantang oleh kekuatan dan sikap dari pria-pria yang bersikap demi kepentingannya sendiri. Inilah kesamaan antara Trump dan Putin, menghina demokrasi, menghina perjanjian internasional, menghina hak asasi manusia," kata Heidi Hautala, anggota Parlemen Eropa dari Partai Hijau Finlandia dalam aksi tersebut seperti dilansir Reuters.
Trump tiba di Helsinki, Minggu dari Skotlandia. Puluhan ribu orang turun ke jalan menentang lawatannya ke London pada Jumat(13/7). Ribuan lainnya memprotes kehadiran Trump di Skotlandia, Sabtu (14/7), dimana dia menghabiskan akhir pekannya dengan bermain golf di lapangan golf miliknya di sana.
Putin dijadwalkan baru tiba di Helsinki tepat sebelum pertemuan dimulai, Senin (16/7).
Helsinki, tempat penuh kenangan akan perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat memperketat pengamanan untuk pertemuan Trump-Putin.
Total sekitar 16 aksi demonstrasi diperkirakan bakal digelar sejak Minggu hingga senin. Walikota Helsinki Jan Vapaavouri mengaku tidak khawatir pada aksi protes. Dia menyatakan Finlandia memiliki sejarah panjang aksi demonstrasi damai.
"Saya akan lebih khawatir jika kami tidak mempersiapkan diri untuk beberapa demonstrasi," katanya.
Finlandia, anggota Uni Eropa tampak sebagai tempat netral pertemuan Trump dan Putin karena bukan anggota aliansi militer NATO. Finlandia memiliki perbatasan yang panjang dengan Rusia, yang memerintah wilayah itu selama lebih dari satu abad hingga Revolusi Boshevik 1917, hari kemerdekaan Finlandia.
Trump menyatakan dirinya dan Putin akan membahas isu-isu pengurangan senjata nuklir. Dia juga mengaku tidak terlalu banyak pada pertemuan, yang dibayangi tuduhan keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016 yang memenangkan Trump.
Credit cnnindonesia.com