WASHINGTON
- Presiden Donald Trump akan mengatakan kepada para pemimpin Asia bahwa
dunia “kehabisan waktu” dalam menangani krisis nuklir Korea Utara
(Korut). Gedung Putih membocorkan pesan yang akan disampaikan Trump itu
dalam lawatannya ke Asia mulai Jumat (3/11/2017).
Presiden Trump akan menyampaikan strateginya untuk mengisolasi Pyongyang beberapa bulan sebelum melakukan penyesuaian.
Trump berangkat pada hari Jumat ke Hawaii, pemberhentian pertama dalam perjalanan ke Asia di mana dia akan mengunjungi Jepang, Korea Selatan, China, Vietnam dan Filipina. Ini akan menjadi tur Asia terpanjang oleh seorang presiden Amerika dalam lebih dari 25 tahun.
Tujuan kunjungan Trump adalah untuk meningkatkan dukungan internasional dalam upaya memereteli sumber daya Korea Utara untuk memaksa negara itu melucuti senjata nuklirnya.
”Presiden mengakui bahwa kita kehabisan waktu (untuk menangani Korea Utara) dan akan meminta semua negara untuk berbuat lebih banyak,” kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih HR McMaster kepada wartawan dalam sebuah briefing.
Badan intelijen Korea Selatan mengatakan kepada anggota parlemen Seoul pada hari Kamis bahwa Korea Utara berpotensi melakukan uji coba rudal dan senjata nuklir terbaru, setelah aktivitas di fasilitas penelitian rudal di Pyongyang terdeteksi.
Beberapa jam menjelang lawatan Trump, dua pesawat pembom B-1B AS yang berbasis di Guam melakukan manuver di sekitar semenanjung Korea pada hari Kamis. Latihan dua pesawat pembom itu disertai jet tempur dari Korea Selatan dan Jepang.
”Misi kehadiran bomber bilateral terus-menerus (seperti) direncanakan sebelumnya, dan tidak untuk menanggapi kejadian saat ini,” kata Angkatan Udara AS dalam sebuah pernyataan.
McMaster menambahkan bahwa Trump akan mendesak negara-negara yang memiliki pengaruh paling besar terhadap Pyongyang untuk meyakinkan para pemimpin Korut bahwa pencarian senjata nuklir adalah jalan buntu dan harus melakukan denuklirisasi.
”Dan dia akan mengingatkan teman dan musuh bahwa Amerika Serikat siap untuk mempertahankan diri dan sekutu kami dengan menggunakan seluruh kemampuan kami,” kata McMaster, seperti dikutip Reuters.
Salah satu negara yang mungkin akan didesak Trump untuk berbuat lebih terhadap Korut adalah China. Para pejabat senior Washington selama ini menganggap China enggan memangkas sumber dayanya untuk Pyongyang karena takut memicu gelombang pengungsi.
Presiden Trump akan menyampaikan strateginya untuk mengisolasi Pyongyang beberapa bulan sebelum melakukan penyesuaian.
Trump berangkat pada hari Jumat ke Hawaii, pemberhentian pertama dalam perjalanan ke Asia di mana dia akan mengunjungi Jepang, Korea Selatan, China, Vietnam dan Filipina. Ini akan menjadi tur Asia terpanjang oleh seorang presiden Amerika dalam lebih dari 25 tahun.
Tujuan kunjungan Trump adalah untuk meningkatkan dukungan internasional dalam upaya memereteli sumber daya Korea Utara untuk memaksa negara itu melucuti senjata nuklirnya.
”Presiden mengakui bahwa kita kehabisan waktu (untuk menangani Korea Utara) dan akan meminta semua negara untuk berbuat lebih banyak,” kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih HR McMaster kepada wartawan dalam sebuah briefing.
Badan intelijen Korea Selatan mengatakan kepada anggota parlemen Seoul pada hari Kamis bahwa Korea Utara berpotensi melakukan uji coba rudal dan senjata nuklir terbaru, setelah aktivitas di fasilitas penelitian rudal di Pyongyang terdeteksi.
Beberapa jam menjelang lawatan Trump, dua pesawat pembom B-1B AS yang berbasis di Guam melakukan manuver di sekitar semenanjung Korea pada hari Kamis. Latihan dua pesawat pembom itu disertai jet tempur dari Korea Selatan dan Jepang.
”Misi kehadiran bomber bilateral terus-menerus (seperti) direncanakan sebelumnya, dan tidak untuk menanggapi kejadian saat ini,” kata Angkatan Udara AS dalam sebuah pernyataan.
McMaster menambahkan bahwa Trump akan mendesak negara-negara yang memiliki pengaruh paling besar terhadap Pyongyang untuk meyakinkan para pemimpin Korut bahwa pencarian senjata nuklir adalah jalan buntu dan harus melakukan denuklirisasi.
”Dan dia akan mengingatkan teman dan musuh bahwa Amerika Serikat siap untuk mempertahankan diri dan sekutu kami dengan menggunakan seluruh kemampuan kami,” kata McMaster, seperti dikutip Reuters.
Salah satu negara yang mungkin akan didesak Trump untuk berbuat lebih terhadap Korut adalah China. Para pejabat senior Washington selama ini menganggap China enggan memangkas sumber dayanya untuk Pyongyang karena takut memicu gelombang pengungsi.
McMaster mengatakan bahwa Trump, yang telah menyetujui berbagai sanksi terhadap Korea Utara sambil menekan China untuk berbuat lebih banyak. ”Saya pikir kita harus sedikit sabar di sini, setidaknya selama beberapa bulan untuk melihat apa lagi yang bisa kita dan orang lain lakukan, termasuk China,” kata McMaster.
”Saya tidak berpikir bahwa kita perlu menilai ulang strategi kita sekarang, saya pikir kita harus memberikannya beberapa bulan, beberapa bulan, dan kemudian melihat penyesuaian yang mungkin perlu dilakukan."
Trump diperkirakan akan menekan Presiden Xi Jinping untuk mengurangi ekspor minyak ke Korea Utara dan impor batubara dari Pyongyang serta membatasi transaksi keuangan.
Credit sindonews.com
Trump Minta Asia Bersiap Hadapi Korut
Trump akan memulai tur Asia pertamanya pada Jumat (3/11). Hawaii akan
menjadi pemberhentian pertamanya sebelum ia mengunjungi Jepang, Korea
Selatan, Cina, Vietnam, dan Filipina. Ini akan menjadi tur Asia
terpanjang yang dilakukan oleh seorang presiden Amerika, selama lebih
dari 25 tahun terakhir.
"Presiden mengakui, kita telah kehabisan waktu (untuk
menangani Korut) dan akan meminta semua negara untuk berbuat lebih
banyak," ujar penasihat keamanan nasional Gedung Putih H R McMaster,
Kamis (2/11).
Dia mengatakan, Trump akan mendesak negara-negara yang
memiliki pengaruh besar atas Pyongyang, untuk meyakinkan para
pemimpinnya melakukan denuklirisasi. "Dan dia akan mengingatkan semua
teman dan musuh bahwa Amerika Serikat siap untuk mempertahankan diri dan
mempertahankan sekutu dengan menggunakan seluruh kemampuan kami," kata
McMaster.
Pemberhentian Trump yang paling kritis mungkin adalah
Cina. Dia akan meminta Presiden Cina Xi Jinping untuk berbuat lebih
banyak guna mengendalikan Korut.
Pejabat senior AS sebelumnya mengatakan Cina telah
menganggap Korut sebagai aset strategis. Dengan demikian, Cina enggan
memotong sumber daya ke Pyongyang karena takut memicu gelombang
pengungsi.
Menurut McMaster, Trump telah menyetujui berbagai sanksi
terhadap Korut sebagai dorongan awal agar Pyongyang melepaskan senjata
nuklirnya. Trump telah memperingatkan, dia akan benar-benar
menghancurkan Korut jika berani mengancam AS.
"Saya pikir kami harus sedikit sabar di sini, setidaknya
selama beberapa bulan untuk melihat apa lagi yang bisa kami dan negara
lain lakukan, termasuk Cina," kata McMaster.
Trump diperkirakan akan menekan Xi untuk mengurangi
ekspor minyak ke Korut dari Cina, impor batubara dari Pyongyang, dan
membatasi transaksi keuangan. Pemimpin Cina saat ini baru berkuasa
setelah mengkonsolidasikan kekuasaan di sebuah kongres Partai Komunis.
Credit REPUBLIKA.CO.ID