Dari 12.801 orang yang diskors sebagai bagian dari penyelidikan upaya kudeta, 2.523 di antaranya merupakan kepala kepolisian.
Secara keseluruhan, Turki memiliki sekitar 270 ribu aparat kepolisian.
Polisi yang diskors dituduh berkaitan dengan gerakan pimpinan Gulen yang menurut Turki mendalangi upaya kudeta untuk menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Gulen, yang mengasingkan diri di Amerika Serikat sejak 1999, membantah keras tuduhan Ankara tersebut.
Puluhan ribu orang dari lembaga peradilan, pegawai negeri sipil, militer dan pendidikan diskors sementara 32 ribu tersangka ditahan dengan dakwaan berkaitan dengan gerakan Gulen.
Turki pada Senin memperpanjang status darurat selama 90 hari. Setelah upaya kudeta yang gagal pada Juli, Turki memberlakukan status darurat mulai 19 Oktober.
Erdogan sebelumnya menyatakan status darurat mungkin perlu dipertahankan sampai sedikitnya 12 bulan, demikian menurut warta kantor berita AFP.
Credit ANTARA News
Turki bebastugaskan 12 ribu polisi
Ulama yang berada di pengasingan di Amerika Serikat ini dikambinghitamkan Ankara telah mengorkestrai kudeta gagal Juli silam.
Dari jumlah polisi yang dibebaskan itu, 2.523 polisi di antaranya adalah para kepala polisi dari tingkat polsek sampai di atasnya.
Pascakudeta gagal lalu, Turki sudah memecat atau membebastugaskan sekitar 100.000 PNS, dosen, hakim, jaksa dan lainnya, demikian Reuters.
Credit ANTARA News