Jumat, 15 Januari 2016

Menteri Rini Setuju Penawaran Harga Saham Freeport

"Saya rasa kami (BUMN) mampu," ujar Rini.

Menteri Rini Setuju Penawaran Harga Saham Freeport
Menteri BUMN Rini Soemarno. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
 
  CB - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, mengatakan BUMN tertarik menerima penawaran saham yang yang diajukan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) senilai US$1,7 miliar atau Rp23,67 triliun, untuk divestasi saham sebesar 10,64 persen. 

Namun, dia mengaku masih akan melakukan komunikasi dengan Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM). Untuk menganalisa apakah secara nilai tawaran tersebut sudah sesuai dengan kemampuan BUMN. 

"Ini memang belum komunikasi dengan Kementerian ESDM, kita juga menganalisa sendiri secara nilai apakah mampu atau tidak. Tapi kalau dilihat dari kemampuan BUMN, saya rasa kami mampu," ujar Rini ditemui di Kantor Garuda Indonesia, Jakarta, Jumat 15 Januari 2016.

Rini menegaskan, potensi tambang Freeport masih besar. Sehingga jika pemerintah atau BUMN memiliki saham tersebut, tentu akan menguntungkan bagi negara. 

"Terus terang kami seoptimal mungkin, karena Freeport itu adalah tambang yang besar, kalau kita bisa punya saham lebih dari 20 persen, atau bisa sampai 30 persen tentu akan lebih baik," kata dia. 

Ia mengatakan, bahwa BUMN yang sebelumnya disebut akan mengambil saham tersebut yakni PT Aneka Tambang (Antam) Tbk dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) diyakini memiliki kemampuan untuk mengambil saham tersebut. 

Rini mengaku, pihaknya dan sejumlah ahli akan segera menganalisa beberapa hal‎ mengenai potensi bisnis Freeport di masa depan. Misalnya mengenai tren perkembangan harga tembaga dalam jangka pendek, menengah dan panjang.  

"BUMN itu kami kan melihat kemampuan, kemampuan cash flow, kemampuan meminjamnya, kemampuan secara menyeluruh neracanya. Itu juga kita lihat semua," kata Rini.


Credit  VIVA.co.id