Kamis, 14 Januari 2016

Iran Bebaskan Pelaut AS, Kerry Ucapkan Terima Kasih


Iran Bebaskan Pelaut AS Kerry Ucapkan Terima Kasih
10 pelaut AS yang sempat ditahan oleh Iran telah dibebaskan. Insert: John Kerry | (Sindonews/Ian)

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Iran karena telah membebaskan dan telah membantu mengatur pembebasan 10 pelaut AS.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Iran atas kerjasama mereka yang cepat dalam menyelesaikan permasalahan ini," kata Kerry seperti dikutip dari laman Sputniknews, Rabu (13/1/2016).

Menurut Kerry, bebasnya 10 pelaut AS merupakan bukti jika diplomasi memainkan peran yang penting dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dengan damai dan efisien.

"Dipomasi kembali memainkan perang penting dalam menjaga negara kita aman, tentram, dan kuat," kata Kerry disitir dari Reuters.

Sebelumnya, Pentagon mengumumkan bahwa Iran telah menyita dua kapal dengan sepuluh pelaut AS di Teluk Persia. Para pejabat mencatat bahwa para personel Angkatan Laut AS tersebut dalam keadaaan aman dan akan melanjutkan perjalanan ke Bahrain.

Sebuah sumber di Korps Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa kapal-kapal AS memasuki wilayah perairan Iran dikarenakan kesalahan teknis.

Credit  Sindonews


AS: Iran Sudah Bebaskan Pelaut Kami


AS Iran Sudah Bebaskan Pelaut Kami
Para pelaut AS yang baru saja dibebaskan Iran. (Reuters)

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menuturkan bahwa Iran telah membebaskan 10 pelaut mereka. Ke-10 orang tersebut dibebaskan tidak lama setelah  Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Ali Fadavi menyatakan 10 orang tersebut akan segera dibebaskan.

"Garda Revolusi Iran telah melepaskan 10 pelaut Angkatan Laut AS yang ditahan setelah dua kapal Riverine kecil memasuki wilayah perairan Iran," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Fox News pada Rabu (13/1).

Dalam pernyataannya, Pentagon mengatakan bahwa 10 pelaut tersebut meninggalkan pangkalan AL Iran pada pukul sembilan pagi waktu Iran atau sekitar pukul empat sore waktu Indonesia Barat.

"Sembilan pria dan seorang wanita yang kemudian dibawa oleh pesawat kami. Sedangkan perahu terus menuju Bahrain, yang merupakan tujuan mereka sebenarnya. Tidak ada indikasi para pelaut telah mengalami kekerasan," sambungnya.

"Angkatan Laut AS juga akan melakukan penyelidikan mengenai bagaimana 10 pelaut tersebut bisa memasuki wilayah Iran," pungkasnya.


Sebelumnya, Pentagon mengatakan bahwa perahu AS tersebut mengalami kerusakan mesin di dekat perauiran Iran. Lalu, perahu tersebut terbawa arus hingga akhirnya memasuki wilayah perairan Iran.


Credit  Sindonews