Jumat, 05 Juni 2015

PT PAL Mulai Potong Baja untuk Kapal Perang Pesanan Filipina

PT PAL Mulai Potong Baja untuk Kapal Perang Pesanan Filipina 
Wakil Kepala Staff AL Filipina, Radm Caesar Taccad saat melihat proses pembuatan kapal perang di PT PAL. 
CB - SURABAYA - PT PAL Indonesia mulai mengerjakan kapal perang yang segera dikirim ke Filipina.
Kapal perang ini adalah adalah kapal perang SSV (Strategic Sealift Vessel). Kapal kelas ini telah sukses dalam pencarian pesawat AirAsia.
Ini adalah kali pertama Indonesia mengekspor alutsista.
"Kapal SSV pesanan Filipina ini akan menjadi pembuktian positioning Indonesia dalam hal ini PT PAL di dunia internasional," kata Direktur Utama M Firmansyah, saat menyambut perwakilan Filipina, Jumat (5/6/2015).
Perwakilan Filipina hadir Wakil Kepala Staff Angkata Lautnya, Radm Caesar C Taccad di PT PAL untuk melihat proses dimulainya pengerjaan kapal pesanannya.
Selain itu, hadir pula perwakilan Kementerian Pertahanan, Deputy Bidang Usaha Agro dan Industri Strategis Kementerian BUMN, dan anggota Komisi VI DPR RI.
Kementerian Pertahanan Filipina diperkirakan aka menerima kapal gpesanannya itu pada Mei 2016. Saat ini pengerjaan tengah dimulai.

Januari lalu telah dilakukan first steel cutting (pemotongan baja) dan akan dilanjutkan proses keel laying (peletasan lunas).
Kapal peras SSV buatan Indonesia itu memiliki panjang 123 meter, lebar 21,8 meter. Kapal perang ini mampu mengangkut 500 pasukan.
"Kami sangat bangga. Yang terpenting adalah delivery time dan quality control. Ini pertaruhan kita," kata Deputy Bidang Usaha Agro dan Industri Strategis Kementerian BUMN, Muhammad Zarkani.
Saat ini, seluruh perwakilan dan pihak terkait dalam pembuatan kapal perang pesanan Filipina tengah meninjau proses di PAL. Informasinya, Indonesia mengalahkan Korea dalam proses tender.

Credit  SURYA.co.id 




PAL sudah 25% garap kapal perang Filipina


PAL sudah 25% garap kapal perang Filipina
Menko Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo (tengah), mengangkat plat baja bersama Dirut PT PAL Indonesia, M Firmansyah Arifin (kedua kanan), KSAL Filipina, Vice Admiral Jesus C Millan (kedua kiri) dan KSAL, Laksmana Madya TNI Ade Supandi (kiri), saat First Steel Cutting Ceremony Strategic Sealift Vessel-1 (SSV-1) Philippine di Bengkel Fabrikasi Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia (Persero) Ujung Surabaya, Kamis (22/1).(ANTARA FOTO/Eric Ireng) 
 
 
Surabaya (CB) - Proses pembuatan dua kapal perang oleh PT PAL Indonesia yang merupakan pesanan dari negara Filipina telah mencapai 25 % dari seluruh bentuk kapal jenis "Strategic Sealift Vessel" (SSV).

Direktur PT PAL Indonesia Firmansyah Arifin, Jumat mengatakan saat ini untuk kapal ke-1 memasuki tahap prosesi peletakan lunas atau "Keel Laying", dan untuk kapal ke-2 memasuki proses pemotongan plat pertama "First Steel Cutting" yang dilakukan di Bengkel Assembly, Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia.

"Apa yang kita kerjakan saat ini sudah mencapai 25%, dan untuk peralatan impor yang kita butuhkan sudah ada 80 %. InsyaAllah prosesnya akan tepat waktu dan November 2015 akan kita luncurkan," ucapnya di Surabaya, Jatim.

Arifin optimistis pengerjaan kapal senilai 90 juta dolar AS itu akan tepat waktu, dan pada Mei 2016 sudah bisa diserahkan atau dikirim ke Filipina.

Kapal perang SSV merupakan produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertama yang berhasil dieskpor ke luar negeri oleh Indonesia.

Kapal tersebut didesain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8 meter dan mampu mengangkut 500 pasukan serta bobot hingga 10.300 ton, yang dapat melaju selama 30 hari dengan jarak 9.360 mill laut dengan kecepatan maksimal 16 knot.

Selain itu, kapal buatan anak negeri ini juga mampu membawa dua helikopter, dan mengangkut kapal "landing craft utility" (LCU), serta tank hingga truk militer.



 Credit  ANTARA News