Ilustrasi. (Reuters/Courtesy Christian M. Harding/U.S. Marines/Handout)
Menurut juru bicara Pentagon Adam Stump kepada Reuters, Kamis (6/9), total ada 44 tentara Afghanistan yang menghilang saat latihan sejak Januari 2015. Sebelumnya jumlah ini tidak pernah diungkapkan oleh Pentagon.
Jumlah peserta pelatihan militer yang kabur memang relatif kecil dibandingkan dengan 2.000 tentara Afghanistan yang ikut dalam latihan di AS sejak tahun 2007. Namun peristiwa ini memicu pertanyaan soal ancaman keamanan dan prosedur penyaringan peserta pelatihan.
Pasalnya, militer Afghanistan banyak disusupi oleh militan Taliban yang akhirnya melakukan serangan terhadap tentara AS dan Afghanistan.
Namun seorang pejabat Pentagon yang dikutip Reuters mengatakan belum ada contoh kasus kejahatan yang dilakukan oleh pelarian tentara Afghanistan di AS.
Selain itu, kaburnya mereka saat latihan berpotensi mempermalukan pemerintahan Presiden Barack Obama yang telah keluar dana banyak untuk program tersebut.
Ada dugaan, para tentara yang kabur mencoba hidup dan mencari kerja di AS atau negara-negara tetangganya. Dalam sebuah kasus, tentara Afghanistan tertangkap oleh polisi Kanada saat mencoba memasuki negara itu dari AS.
Pemerintah Washington telah mengalokasi anggaran lebih dari US$60 miliar atau lebih dari Rp779 triliun untuk melatih dan mempersenjatai tentara Afghanistan, namun tingkat keamanan di negara itu masih jauh dari aman.
Credit CNN Indonesia