Menurut Arrmanatha, kesulitan utama
yang dihadapi selama negosiasi adalah meyakinkan pemerintah Filipina dan
para sandera sendiri. (CNN Indonesia/Ranny Virginia Utami)
"Pihak intelijen pun terus dikerahkan di Filipina Selatan. Harapannya kami bisa dapat hasil dalam waktu dekat," tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, di Gedung Kemlu, Kamis (6/10).
|
Menurut Arrmanatha, kesulitan utama yang dihadapi selama negosiasi adalah meyakinkan pemerintah Filipina dan para sandera sendiri. Menteri Luar negeri Retno LP Marsudi terus melakukan komunikasi intensif dengan otoritas dan pihak lainnya di Filipina.
"Penyandera tidak mau membebaskan, jadi kami harus meyakinkan terus. Komunikasi terus dilakukan oleh pihak perusahaan dengan penyandera, Ibu Menteri juga melakukan komunikasi intensif dengan otoritas Filipina, baik dengan Menlu mau pun pihak lainnya di Filipina," ujar Arrmanatha.
Pemerintah, lanjut dia, belum bisa memastikan kapan pembebasan kedua WNI dapat dilakukan. Pasalnya, negosiasi-negosiasi pembebasan WNI tahanan Abu Sayyaf terdahulu memiliki dinamika yang berbeda.
Arrmanatha berujar, selama ini tidak ada pola serupa yang dapat dipakai dalam strategi pembebasan para sandera. Langkah-langkah pembebasan harus disesuikan dengan kondisi di lapangan.
"Harus lihat ke lapangan dan melihat langkah-langkah terbaik yang bisa kami lakukan apa. Tentu target utama kami adalah keselamatan para sandera," ucap Arrmanatha.
Credit CNN Indonesia