Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) Arrmanatha Nasir. (Detikcom/Ari Saputra)
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan, dalam sidang dua tahunan ini Indonesia akan mengangkat isu terorisme dan radikalisasi sebagai fokus utama yang sedang dihadapi kedua kawasan.
|
Menurut Direktur Politik dan Keamanan ASEAN Kemlu Mochamad Chandra Widya Yudha, pertemuan ini merupakan pertemuan penting guna memperkuat negara-negara ASEAN dan Uni Eropa. Khususnya kerja sama kemitraan terkait politik keamanan intrakawasan.
Pertemuan ini, tutur Chandra, akan membahas empat agenda pokok di antaranya isu-isu regional ASEAN-Uni Eropa, pembahasan arah kerja sama kedua kawasan ke depan, peningkatan hubungan ASEAN dan Uni Eropa, dan pembahasan penanganan isu-isu internasional khususnya keamanan.
Selain itu, kata Chandra, pertemuan negara-negara kedua kawasan ini dilakukan untuk merealisasikan peningkatan hubungan negara ASEAN-EU menjadi kemitraan strategis yang akan berlangsur mulai tahun 2017 mendatang.
Indonesia, tutur Chandra, akan diwakili langsung oleh Menteri Luar negeri RI Retno LP Marsudi dalam pertemuan ke-21 ini. Pertemuan tingkat menteri ini terakhir digelar pada Juli 2014 lalu di Brussels, Belgia
"Bagi Indonesia ini adalah kerja sama strategis yang diharapkan mampu memperbesar peran Uni Eropa di kawasan dalam memanfaatkan peluang di ASEAN," kata Chandra.
Credit CNN Indonesia