Angkatan Udara Amerika Serikat
menyatakan jet tempur F-35 telah siap tempur. F-35 adalah senjata paling
mahal yang pernah dikembangkan oleh AS. (Reuters/U.S. Air Force
photo/Randy Gon/Handout)
Dikutip dari Reuters, Selasa (2/8), AS mengatakan versi F-35 Joint Strike Fighter, F-35A Lightning, telah mendapat status IOC atau Kemampuan Operasi Awal. Artinya, jet ini telah cukup dikembangkan dan lolos uji kelayakan untuk terbang dalam misi pertempuran.
"Dengan bangga saya umumkan sistem senjata baru yang tangguh ini telah
menerima kemampuan tempur awal," kata Jenderal Hawk Carlisle, komandan
Komando Tempur Udara AS.
|
"F-35A akan menjadi jet paling dominan dalam armada kami, karena pesawat ini bisa terbang ke tempat yang tidak bisa digapai jet kami yang lain dan memberikan kemampuan yang diperlukan bagi pertempuran modern," lanjut Carlisle.
Carlisle memaparkan keunggulan skuadron F-35A dalam pengujian, termasuk kemampuannya dalam menggelar dukungan udara, menghancurkan pertahanan udara musuh, dan melakukan misi operasi.
Jet F-35A bermesin tunggal digadang sebagai masa depan aviasi militer. Produsen jet tempur itu, Lockheed Martin, mengatakan F-35A memiliki kombinasi kemampuan mata-mata, kecepatan supersonik, kelincahan, dan kecanggihan teknologi sensor.
Pengembangan F-35A bukannya tanpa hambatan. Sebelumnya telah terjadi beberapa kali kerusakan piranti keras dan piranti lunak yang menyebabkan penundaan penurunan F-35A selama lebih dari tiga tahun. Akibatnya, anggaran pertahanan membengkak hingga US$200 miliar dari perkiraan awal.
Angkatan Udara AS berencana membeli total 1.763 jet F-35A dalam beberapa tahun ke depan.
Lockheed membangun tiga model F-35 Lightning II bagi militer AS. Sebanyak 10 negara telah memesan jet tempur ini, di antaranya Inggris, Australia, Norwegia, Italia, Denmark, Turki, Belanda, Israel, Korea Selatan dan Jepang.
Credit CNN Indonesia