Terduga teroris di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. (Xinhua/Veri Sanovri)
Sunakim yang berusia sekitar 32 tahun, kata Jibriel, merupakan anak didik langsung Sulaiman Aman Abdurahman -orang yang mengklaim sebagai amir Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Asia Tenggara.
"Afif adalah tukang urut Aman Abdurahman. Dia pernah dipenjara karena kasus teror di Aceh selama tujuh tahun di LP Cipinang,” kata Jibriel kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/1).
Pemahaman takfiri atau keluar dari jalur Islam, kata Jibriel, sudah dikenalkan Aman kepada Afif sejak ‘mondok’ di Cipinang. Biasanya, pengikut Aman tidak akan melakukan salat secara bersama dengan orang atau rombongan lain di luar kelompok mereka. Salah satu contohnya adalah ketika Jibriel hendak mengajak Afif dan kawan-kawan salat subuh bersama.
“Afif dan kawan-kawan menolak. Alasannya karena perbedaan waktu salat subuh. Seolah-olah semua dianggap kafir,” ujar dia.
Pelatihan ISIS sendiri dilakukan secara otodidak. Kemampuan Aman yang menguasai dunia teknologi siber memungkinkan dia untuk ‘meracuni’ pikiran para pengikutnya. Jibriel sendiri pernah melihat langsung Aman mengunggah beberapa kali video dengan menggunakan akun Facebook bernama Muhammad BN.
“Tapi pas saya buka kembali, akunnya sudah hilang,” ujar Jibriel.
Pelaku teror yang berjumlah lima orang pada Kamis pukul 10.55 WIB melakukan serangkaian aksi teror dan peledakan. Beberapa tempat seperti pos polisi di Jalan Thamrin hancur akibat ledakan. Gerai Starbucks juga menjadi sasaran kelompok penyerang.
Puluhan orang jadi korban, dan sebanyak tujuh orang meninggal. Lima orang pelaku tewas di tempat karena bom bunuh diri dan ditembak polisi.
Credit CNN Indonesia