Jet tempur Rafale saat akan mendarat
di kapal induk Charles de Gaulle usai menjalankan misi di Teluk Persia,
13 Januari 2016. Kapal induk Charles de Gaulle bergabung dengan koalisi
pimpinan AS memerangi ISIS pada bulan November 2015, setelah negaranya
menjadi target serangan ISIS. AP/Christophe Ena
Mekanik melakukan perawatan Jet
tempur Rafale usai menjalankan misi di kapal induk Charles de Gaulle di
Teluk Persia, 13 Januari 2016. Rafale sendiri adalah jet jenis multirole
fighter aircraft yang diproduksi Dasasault Aviation. Diterbangkan
pertama kali pada tahun 1986 dan telah beberapa kali mengalami upgrade.
AP/Christophe Ena
Petugas menara kendali memantau jet
tempur Rafale saat akan lepas landas di kapal induk Prancis, Charles de
Gaulle di Teluk Persia, Selasa, 13 Januari 2016. Hampir semua teknologi
Rafale dirancang sendiri oleh Prancis. Pesawat tempur yang sering
dibandingkan dengan Eurofighter Typhoon ini telah beroperasi di beberapa
medan perang, termasuk di Afganistan, Libya, Mali, Irak dan Suriah.
AP/Christophe Ena
Jet tempur Rafale saat akan lepas
landas di kapal induk Prancis, Charles de Gaulle di Teluk Persia,
Selasa, 13 Januari 2016. Rafale adalah pesawat tempur generasi 4,5 yang
memiliki desain unik. Pesawat asli Prancis itu memiliki sepasang sayap
berbentuk segitiga atau dikenal dengan nama delta wing. AP/Christophe
Ena
Jet tempur Rafale mendarat di kapal
induk Charles de Gaulle usai menjalankan misi di Teluk Persia, 13
Januari 2016. Pesawat ini memiliki dua canard atau sayap kecil yang
berada di dekat kokpit. Rafale dibekali dua mesin jet Snecma M88-2 yang
dapat melesat dengan kecepatan 1.900 kilometer per jam. AP/Christophe
Ena
Jet tempur Rafale saat akan mendarat
di kapal induk Charles de Gaulle usai menjalankan misi di Teluk Persia,
13 Januari 2016. Kapal induk Charles de Gaulle bergabung dengan koalisi
pimpinan AS memerangi ISIS pada bulan November 2015, setelah negaranya
menjadi target serangan ISIS. AP/Christophe Ena
Credit Tempo.co