Senin, 03 Agustus 2015

Minta PM Malaysia Turun, Puluhan Demonstran Ditahan


Minta PM Malaysia Turun, Puluhan Demonstran Ditahan 
 Puluhan demonstran ditangkap pihak kepolisian Malaysia dalam sebuah aksi protes menuntut mundurnya Perdana Menteri Najib Razak yang terseret dugaan korupsi. (Reuters/Olivia Harris)
 
 
Jakarta, CB -- Sekitar 20 demonstran ditangkap pihak kepolisian Malaysia dalam sebuah aksi protes di ibu kota Kuala Lumpur pada Sabtu (1/8), menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Najib Razak yang terseret dalam dugaan kasus korupsi badan investasi negara, 1 Malaysia Development Berhad atau 1MDB yang sarat utang.

Dikutip dari Channel NewsAsia, Aksi protes tersebut diluncurkan oleh hampir 100 orang yang mengenakan pakaian hitam di depan kompleks perbelanjaan populer, Sogo, di Jalan Tuanku Abdul Rahman pada Sabtu siang waktu setempat.

Namun, baru berjalan selama sekitar satu jam, aksi protes segera berhenti ketika polisi datang untuk membubarkan massa.

Mereka yang ditahan diyakini telah mengabaikan perintah dan peringatan polisi untuk membubarkan diri. Kompleks perbelanjaan dan sejumlah toko terlihat ditutup sementara sebelum aksi protes terjadi dan dibuka kembali pada sore hari.

Menurut laporan dari The Star, pejabat parlemen untuk wilayah Teja, Chang Lih Kang dan anggota parlemen Simpang Pulai, Tan Kar Hing termasuk dalam puluhan orang yang ditangkap.

Tuntutan pengunduran diri Najib dari kursi perdana menteri terus mencuat, utamanya setelah namanya tersangkut dalam dugaan kasus korupsi di tubuh 1MDB. Dokumen penyidikan bulan lalu menemukan terdapat aliran dana sebesar US$700 juta, atau sekitar p9,4 triliun ke rekening pribadi Najib.



1MDB, lembaga investasi negara yang memiliki utang miliaran ringgit, kini menjadi pusat penyidikan korupsi oleh satgas yang dibentuk pemerintah Malaysia, yang terdiri dari pejabat Kejaksaan Agung, Bank Negara, Kepolisian Diraja Malaysia dan Komisi Anti-Korupsi Malaysia.

Pada hari yang sama, tiga pejabat Malaysia yang dinilai membocorkan laporan "bernada fitnah" terkait penyelidikan 1MDB kepada media Serawak Report turut ditahan pihak kepolisian Malaysia.

Tiga pejabat tersebut adalah wakil jaksa penuntut umum Ahmad Sazilee Khairi, mantan penasihat Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) Rashpal Singh dan pejabat dari Dewan Kejaksaan Agung (AGC), Jessica Gurmeet Kaur.

Sarawak Report merupakan salah satu situs yang banyak mempublikasikan berbagai tuduhan dan kritikan terhadap pemerintah Malaysia. Editor dan pendirinya, Clare Rewcastle-Brown mengakui dirinya mendapat berbagai ancaman, termasuk ancaman mati, dari berbagai pihak yang meminta dirinya menghentikan laporan soal tuduhan korupsi di badan 1MDB.

Situs Sarawak Report telah diblokir oleh pemerintah Malaysia sejak pekan lalu atas tuduhan laporan palsu tentang 1MDB yang dapat merusak stabilisasi perpolitikan Malaysia.

Terkait penemuan aliran dana yang pertama kali ke rekeningnya, Najib membantah tuduhan korupsi tersebut. Najib juga berniat menuntut Wall Street Journal, media yang pertama kali mempublikasikan soal aliran dana tersebut.

Najib menilai laporan tersebut merupakan upaya untuk mendepaknya dari pemerintahan Malaysia dan memperburuk citranya.

Credit  CNN Indonesia