YERUSALEM - Israel
kembali menyatakan menolak inisiatif damai Prancis, dan menegaskan
tidak akan menghadiri konferensi perdamaian Timur Tengah yang akan
berlangsung akhir tahun ini. Israel menyebut inisiatif itu adalah
gangguan dari upaya pembicaraan langsung dengan Palestina.
Dalam
sebuah pernyataan, kantor Perdana Menteri Israel menyatakan, penasihat
keamanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah melakukan
pertemuan dengan utusan Prancis Pierre Vimont. Dalam pertemuan itu
penasihat Netanyahu menegaskan, Israel tidak akan terlibat dan tidak
akan mengakui konferensi damai yang merupakan inisiatif Prancis.
"Penasihat
Perdana Menteri mengatakan kepada utusan Prancis secara jelas dan tegas
posisi Israel untuk mempromosikan proses perdamaian dan mencapai
kesepakatan hanya melalui perundingan langsung antara Israel dan
Otoritas Palestina," kata kantor Netanyahu, seperti dilansir Al Jazeera
pada Selasa (8/11).
Perancis telah berulang kali mencoba untuk
memberikan napas baru ke dalam proses perdamaian tahun kedua negara
dengan mengadakan konferensi awal pada bulan Juni lalu. Di mana PBB, Uni
Eropa, Amerika Serikat (AS), dan negara-negara Arab berkumpul untuk
membahas proposal perdamaian ini.
Pertemuan pertama sendiri
tidak melibatkan perwakilan Israel ataupun Palestina. Proposal dalam
pertemuan pertama berisi rencana untuk mengadakan konferensi, dengan
keterlibatan langsung Israel dan Palestina, dan melihat apakah kedua
belah pihak bisa dibawa kembali ke meja negosiasi. Palestina telah
menyatakan akan mengadiri konferensi itu.
Credit Sindonews