MOSKOW
- Dua kapal perang Rusia yang dilengkapi dengan rudal-rudal jelajah
akan dikirim ke Laut Mediterania untuk bergabung dengan armada angkatan
laut permanen Rusia. Kedua kapal perang itu akan membantu dalam operasi
militer terhadap ISIS di Suriah.
”Direncanakan bahwa (kapal perang) Serpukhov dan Zeleny Dol akan pergi ke Mediterania sebagai bagian dari rotasi yang direncanakan, yang akan bergabung dengan gugus tugas angkatan laut permanen,” kata perwakilan Angkatan Laut Rusia, Nikolay Voskresensky, kepada wartawan, seperti dikutip Russia Today, semalam (5/10/2016).
Kapal perang Serpukhov dan Zeleny Dol sudah berpartisipasi dalam operasi militer di Suriah pada pertengahan Agustus lalu. Kedua kapal itu pernah menembakkan tiga rudal jelajah Kalibr terhadap basis kelompok teror Al-Nusra sebelum kembali ke Crimea pada bulan September.
Penggunaan rudal jelajah Kalibr oleh kapal-kapal perang Rusia telah diwaspadai Amerika Serikat (AS). ”Dampaknya mengubah kemampuannya untuk menghalangi, mengancam atau menghancurkan target musuh,” bunyi laporan Kantor Intelijen Angkatan Laut AS beberapa waktu lalu.
Senjata berbahaya Rusia itu untuk pertama kalinya dilihat warga dunia saat operasi militer di Suriah pada Oktober 2015. Pada bulan Desember 2015, Angkatan Laut Rusia kembali menggunakan rudal jelajah yang terbang rendah untuk menyerang target kelompok teroris di Suriah dari sebuah kapal selam di Laut Mediterania.
Saat ini ada enam kapal perang Rusia dan tigal kapal pendukungnya sudah siaga di Mediterania timur. ”Kelompok Angkatan Laut Rusia di Mediterania timur meliputi sedikitnya enam kapal perang dan tiga atau empat kapal dukungan dari semua armada. Untuk meningkatkan kemampuan tempur kelompok, (kami) berencana untuk menyertakan kapal cruiser Admiral Kuznetsov ke jajarannya,” kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu.
”Direncanakan bahwa (kapal perang) Serpukhov dan Zeleny Dol akan pergi ke Mediterania sebagai bagian dari rotasi yang direncanakan, yang akan bergabung dengan gugus tugas angkatan laut permanen,” kata perwakilan Angkatan Laut Rusia, Nikolay Voskresensky, kepada wartawan, seperti dikutip Russia Today, semalam (5/10/2016).
Kapal perang Serpukhov dan Zeleny Dol sudah berpartisipasi dalam operasi militer di Suriah pada pertengahan Agustus lalu. Kedua kapal itu pernah menembakkan tiga rudal jelajah Kalibr terhadap basis kelompok teror Al-Nusra sebelum kembali ke Crimea pada bulan September.
Penggunaan rudal jelajah Kalibr oleh kapal-kapal perang Rusia telah diwaspadai Amerika Serikat (AS). ”Dampaknya mengubah kemampuannya untuk menghalangi, mengancam atau menghancurkan target musuh,” bunyi laporan Kantor Intelijen Angkatan Laut AS beberapa waktu lalu.
Senjata berbahaya Rusia itu untuk pertama kalinya dilihat warga dunia saat operasi militer di Suriah pada Oktober 2015. Pada bulan Desember 2015, Angkatan Laut Rusia kembali menggunakan rudal jelajah yang terbang rendah untuk menyerang target kelompok teroris di Suriah dari sebuah kapal selam di Laut Mediterania.
Saat ini ada enam kapal perang Rusia dan tigal kapal pendukungnya sudah siaga di Mediterania timur. ”Kelompok Angkatan Laut Rusia di Mediterania timur meliputi sedikitnya enam kapal perang dan tiga atau empat kapal dukungan dari semua armada. Untuk meningkatkan kemampuan tempur kelompok, (kami) berencana untuk menyertakan kapal cruiser Admiral Kuznetsov ke jajarannya,” kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu.
Credit Sindonews