Kamis, 18 Agustus 2016

Seorang WNI Dikabarkan Meloloskan Diri Dari Penahanan Abu Sayyaf

 
  Militer Filipina Temukan Satu Lagi WNI Lolos dari Abu Sayyaf
Kepolisian Sulu, Filipina menuturkan bahwa seorang nelayan asal Indoensai telah sukses meloloskan diri dari penahanan Abu Sayyaf. (Istimewa)

SULU - Kepolisian Sulu, Filipina menuturkan bahwa seorang nelayan asal Indoensai telah sukses meloloskan diri dari penahanan Abu Sayyaf. Nelayan yang berhasil meloloskan diri diketahui bernama Mohammad Safyan (28).

"Seorang warga negara Indonesia yang disandera oleh Abu Sayyaf berhasil meloloskan diri di Sulu," kata pihak kepolisian Sulu, seperti dilansir gmanetwork pada Rabu (17/8).

Polisi menyatakan Mohammad ditemukan oleh penduduk setempat di garis pantai Barangay Bual, kota Luuk pagi tadi. Dikatakan bahwa menurut Mohammad, ia berhasil melarikan diri dari Abu Sayyaf, yang telah mengancam akan memenggal kepala dia.

"Dia mengatakan bahwa dirinya berhasil lolos melalui wilayah bakau diantara Bual dan Bato-Itum," sambungnya. Kepolisian menambahkan Mohammad adalah salah satu anak buah kapal (ABK) tugboat yang diculik kelompok bersenjata Filipina pada Juni lalu.

Credit  Sindonews


Begini Cara Mohammad Sofyan Lolos dari Abu Sayyaf

Begini Cara Mohammad Sofyan Lolos dari Abu Sayyaf
Salah seorang WNI yang berhasil meloloskan diri dari Abu Sayyaf, Mohammad Sofyan, tengah menjalani pemeriksaan kesehatan. | (Istimewa)
 
MANILA - Seorang pelaut tugboat asal Indonesia yang diculik dan disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf berhasil meloloskan diri. Ia berhasil lolos setelah nekat menyeburkan dirinya ke laut dan berenang setelah mereka mengancam akan memenggal kepalanya.

Abu Sayyaf, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS, menculik Mohammad Sofyan (28) di perairan Filipina selatan pada 23 Juni lalu bersama dengan enam pelaut Indonesia lainnya. Menurut juru bicara militer Filipina, Mayor Filemon Tan, Sofyan ditemukan mengambang di dekat pantai oleh penduduk Pulau Jolo. Ia nekat berenang pada malam hari untuk bisa lolos dari para penculiknya.

"Kami di beritahu ia berhasil melarikan diri dengan berjalan dan berenang ke laut," terang Tan dikutip dari laman Time, Kamis (18/8/2016).

Sofyan mengatakan bahwa kelompok militan itu akan melakukan eksekusi ketika ia berhasil melarikan diri. "Kami tidak memiliki informasi tentang para tawanan lain, tetapi pasukan di daerah diperintahkan untuk menggunakan segala cara untuk mencari dan menyelamatkan para sandera," lanjutnya.

Abu Sayyaf didirikan pada tahun 1991 oleh mantan gerilyawan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF). Kelompok ini menggunakan penculikan sebagai sarana keuntungan finansial, bukannya termotivasi oleh keyakinan ideologis. Anggotanya berusaha untuk menciptakan negara Islam di selatan Filipin tetapi juga sangat terlibat dalam kegiatan kriminal terlarang.



Credit  Sindonews


Militer Filipina Temukan Satu Lagi WNI Lolos dari Abu Sayyaf

Militer Filipina Temukan Satu Lagi WNI Lolos dari Abu Sayyaf
Milisi Abu Sayyaf. | (Istimewa)
 
ZAMBOANGA - Satu warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf berhasil meloloskan diri. WNI tersebut ditemukan di kota Luuk, Sulu pada Rabu sore.

Juru bicara militer Komando Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan Jr mengatakan warga negara Indonesia yang berhasil lolos dari Abu Sayyaf itu bernama Ismail. Ia adalah pemimpin dari kapal Tugboat Charles seperti dikutip dari Inquierer, Kamis (18/8/2016).

Menurut Tan, Ismail ditemukan di Barangay Bual, desa yang sama dengan ditemukannya Mohammad Sofyan yang juga menjadi korban penculikan Abu Sayyaf. Sofyan sebelumnya mengaku ia dan seorang warga Indonesia lainnya melarikan diri saat penculik mereka sedang tidur.

Tan mengatakan Ismail saat ini berada di tahanan pasukan pemerintah pada Rabu malam, dan akan dibawa ke kota Jolo. Abu Sayyaf, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS, menculik tujuh pelaut Indonesia di perairan Filipina selatan pada 23 Juni lalu.

Sebelumnya, salah seorang WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf bernama Mohammad Sofyan berhasil melarikan diri setelah nekat menceburkan diri ke laut dan berenang.



Credit  Sindonews