Korps
Marinir TNI AL melakukan uji coba meriam Artileri Pertahanan Udara type
Twin 35mm Towed AA Gun di pantai Batu Bintang, Desa Cipatuguran,
Kecamatan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jum’at, 12 Agustus 2016.
Empat meriam Twin 35mm Towed AA Gun, empat unit Power Suply Unit (PSU),
satu unit radar AF 902 FCS, dan Ranrik Radar terlibat dalam uji coba
tersebut dan berhasil menembakdrone yang menjadi sasaran tembak.
youtube.com
Meriam
Twin 35mm Towed AA dikembangkan dan dibuat oleh China North Industries
Corporation (Norinco), produsen persenjataan terkenal di Tiongkok.
Sistem pertahanan udara ini memiliki 2 laras, kecepatan menembak 1100
butir permenit, jarak tembak efektif 4000 m, ketinggian efektif
penembakan 3000 m dengan kecepatan reaksi rata-rata 6,5 detik dan
dikendalikan secara otomatis dari ruang radar AFF 902 FCS (Fire Control
System). youtube.com
Sistem
kontrol penembakan AFF 902 FCS membuat meriam modern kaliber 35 mm
dapat menembak secara bersamaan. Meriam Twin 35mm Towed AA juga dapat
dikendalikan secara manual oleh tiga awak, apabila sistem otomatis
tersebut mengalami kendala. youtube.com
Meriam
pertahanan udara ini mampu menghancurkan benda berkecepatan tinggi,
pesawat terbang rendah, helikopter, pesawat tanpa awak atau drone, dan
rudal penjelajah. Meriam twin 35 mm towed AA ini dapat ditembakan secara
bersama untuk menghancurkan satu target atau ditembakan dari tempat
yang berbeda. armyrecognition.com
Sistem
pertahanan ini terdiri dari satu unit sistem kontrol penembakan AF902,
dua uni meriam twin 35 mm AA dengan amunisi, dan fasilitas pendukung
yang diperlukan. Untuk meningkatkan kemampuan, dapat dilakukan dengan
menambahkan dua unit peluncur rudal jarak pendek (SHORAD) Tian Yan TY-90
atau rudal PL-9C. ausairpower.net
Penambahan
rudal SHORAD (SHOrt Range Air Defense) atau rudal jarak pendek membuat
sistem pertahanan ini semakin luas cakupan wilayahnya. Rudal TY-90 dan
PL-9C sudah menggunakan teknologi "tembak dan lupakan dengan sensor
inframerah-homing. ausairpower.net
Credit tempo.co