Selasa, 10 Mei 2016

Kapal AS Patroli di Laut China Selatan, Beijing Murka


Kapal AS Patroli di Laut China Selatan Beijing Murka
Pemerintah China mengaku geram dengan sikap Amerika Serikat (AS) yang kembali mengirimkan kapal perang untuk melakukan patroli di kawasan Laut China Selatan. (Istimewa)

BEIJING -  Pemerintah China mengaku geram dengan sikap Amerika Serikat (AS) yang kembali mengirimkan kapal perang untuk melakukan patroli di kawasan Laut China Selatan. Negeri Tirai Bambu itu menyebut kebijakan AS itu sebagai sebuah langkah yang akan merusak stabilitas di kawasan tersebut.

"Kapal AS secara ilegal memasuki perairan tanpa seizin China dan bahwa langkah itu mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, seperti dilansir Reuters pada Selasa (10/5).

Seperti dikabarkan sebelumnya, kapal perang AS kembali berlayar di dekat pulau sengketa di Laut China Selatan. AS tetap nekat melakukan manuver di dekat pulau sengketa meski sudah diperingatkan secara keras oleh China.

Kapal perang AS yang melakukan navigasi di dekat kawasan sengketa itu adalah kapal perang USS William P. Lawrence. Kapal ini berlayar dalam jarak 12 mil laut dari kepulauan Fiery Cross Reef yang diklaim China.

Fasilitas di Kepulauan Fiery Cross Reef termasuk landasan pacu raksasa sepanjang 3.000 meter (10.000 kaki) telah membuat AS khawatir bahwa China akan menggunakannya untuk menekan klaim teritorial yang luas dengan mengorbankan negara pesaing yang lemah.

”Untuk menantang klaim maritim berlebihan dari beberapa (negara) pengklaim di Laut China Selatan. Klaim maritim yang berlebihan ini tidak sesuai dengan hukum internasional yang tercermin dalam Konvensi Hukum Laut, bahwa mereka bermaksud untuk membatasi hak navigasi AS dan semua negara yang berhak untuk latihan,” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS, Bill Urban.





Credit  Sindonews