Kamis, 12 Mei 2016

Australia Bela AS dalam Perseteruan dengan China di LCS


Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop saat bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi (Foto: Wu Hong/AFP)
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop saat bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi (Foto: Wu Hong/AFP)

CANBERRA – Amerika Serikat (AS) dan China kembali terlibat perseteruan di wilayah sengketa Laut China Selatan (LCS). Negeri Tirai Bambu mengerahkan pesawat tempurnya untuk menghalau kapal perang Angkatan Laut Negeri Paman Sam yang berlayar di dekat gugus karang LCS. Tindakan itu diambil karena kapal tersebut dianggap sebagai ancaman ilegal terhadap perdamaian di kawasannya.
Australia melalui Menteri Luar Negeri Julie Bishop membela tindakan AS dalam rangka operasi kebebasan navigasi laut tersebut. Meski merupakan salah satu mitra dagang utama China, Negeri Kanguru selama ini konsisten membela aktivitas AS di wilayah sengketa tersebut.
“Semua negara memiliki hak di bawah hukum internasional atas kebebasan navigasi laut dan kebebasan penerbangan udara di LCS. Saya paham AS berusaha menguji coba hak mereka seperti operasi rutin yang mereka lakukan dari waktu ke waktu,” ucap Bishop, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (12/5/2016).
Gugus Karang Fiery Cross adalah salah satu wilayah yang diklaim dan dijadikan fasilitas militer oleh China di LCS. Fasilitas yang terdapat di Fiery Cross termasuk sebuah landasan sejauh 3.000 meter yang dikhawatirkan AS akan digunakan sebagai pendukung klaim militer China untuk melakukan klaim wilayah lebih jauh lagi.
Menarik ditunggu komentar China mengenai pembelaan Australia kali ini. Beijing lewat Menteri Luar Negeri Wang Yi beberapa kali meminta mitranya itu untuk tidak bias dan berpihak dalam konflik LCS. Bahkan, pernyataan itu disampaikan langsung ketika Bishop mengunjungi China beberapa waktu lalu.


Credit Okezone