Beberapa bulan terakhir, Rusia telah
meluncurkan serangan udara di Suriah untuk membantu tentara Suriah
merebut kembali wilayah dari berbagai kelompok militan.
(REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation/Handout via
Reuters)
Dilaporkan CNN pada Rabu (17/2), menurut seorang pejabat Amerika Serikat yang tak dipublikasikan namanya, pesawat yang dikenal dengan nama TU-214R tiba di pangkalan udara Suriah di Latakia dalam beberapa hari terakhir.
Rencana Rusia untuk mengirim pesawat untuk Suriah pertama kali dilaporkan oleh The situs Aviationist, yang melacak pesawat militer di seluruh dunia.
Dalam catatan situs ini, pesawat pengintai itu mampu menggunakan radar dan sensor untuk melacak target yang tersembunyi maupun yang disamarkan.
The Aviationist menyebut pesawat itu "pesawat pengintai canggih" dengan "sistem radar segala cuaca dan sensor optik elektro yang menghasilkan citra bagaikan foto dari lapangan."
Pesawat ini juga dikabarkan dapat memonitor sinyal elektronik dan komunikasi dari pasukan musuh.
Dengan berbagai jenis kemampuannya yang canggih, pesawat ini diduga juga dapat memantau pergerakan jet tempur AS di Suriah, menurut pejabat tersebut.
Beberapa bulan terakhir, Rusia telah meluncurkan serangan udara di Suriah untuk membantu tentara Suriah merebut kembali wilayah dari berbagai kelompok militan.
Rusia mengklaim serangannya menargetkan ISIS dan Front al-Nusra, namun AS menuduh Rusia juga menargetkan kelompok pemberontak yang moderat yang didukung AS.
Credit CNN Indonesia