Changi,
Singapura (CB) - Banyak sudah jajaran produksi pesawat patroli
maritim yang dibuat berbagai pabrikan pesawat terbang dunia. Pada
Singapore Air Show 2016 kali ini, Saab dari Swedia mengenalkan kepada
publik sistem pesawat patroli maritim, Swordfish MPA, yang dibangun pada dua tipe pijakan yang berbeda sama sekali.
Laiknya sistem pesawat patroli maririm, maka Swordfish MPA
mampu beroperasi pada berbagai ketinggian jelajah dalam waktu lama
sehingga keperluan para pengawak pesawat terbang dan operator menjadi
hal pokok juga bagi Saab.
Selain itu, sistem Swordfish MPA ini mampu juga menangkal kehadiran anasir berbahaya kepentingan nasional, kapal selam, karena ada dudukan torpedo di sayapnya.
"Dengan
dua pijakan ini maka kostumer bisa memilih sesuai keperluan dan doktrin
militer yang mereka anut. Selain mampu menjalankan fungsi patroli
berdurasi lama maka Swordfish MPA juga bisa untuk tugas SAR, dan perang
kapal permukaan dan kapal selam secara bersamaan," kata Kepala Dukungan
Bisnis Saab, Jonas Hjelm.
Yang unik, Swordfish MPA
dibangun pada dua tipe pijakan —secara mudah bisa saja diartikan
sebagai dua tipe pesawat terbang— produk Bombardier buatan Kanada,
yaitu Bombardier Q400 berpendorong baling-baling, dan Bombardier Global
6000 bermesin jet.
Dengan
demikian, kata Hjelm, operator bisa menjalankan misinya di mana saja di
wilayah perairan, baik itu di perairan dangkal litoral hingga samudera
terbuka yang sangat jauh dari pangkalannya.
"Kami
memiliki kemampuan unik dalam memadukan sistem pada berbagai pijakan dan
kami memilih bekerja sama dengan Bombardier untuk memberi pijakan ini
di Swordfish MPA," kata dia.
Dalam
lini produksinya, Saab memiliki berbagai divisi, yaitu pesawat
transport sipil, pesawat tempur, sistem persenjataan atas dan bawah
permukaan laut, kapal perang, dan kapal selam, serta sistem pengamatan
dan sistem radar.
Credit ANTARA News