Senin, 07 September 2015

Pakistan keluarkan 1,9 miliar dolar AS untuk operasi anti-Taliban


Pakistan keluarkan 1,9 miliar dolar AS untuk operasi anti-Taliban
Ilustrasi - Kendaraan Angkatan Darat Pakistan (REUTERS/Inter Services Public Relations via Reuters TV)
 
Islamabad (CB) - Pakistan sejauh ini telah mengeluarkan 1,9 miliar dolar AS untuk operasi besar melawan gerilyawan di Wilayah Suku Waziristan Utara, kata para pejabat pada Jumat (4/9).

Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah satu komite parlemen diberitahu bahwa lebih dari 3.500 pelanggar hukum telah tewas dan hampir 300 personel keamanan juga telah gugur selama operasi tersebut, yang dilancarkan pada Juni tahun lalu.

Taliban Pakistan, kelompok lain bersenjata di Pakistan, dan gerilyawan asing telah mengubah Waziristan Utara jadi pangkalan besar operasi mereka untuk melancarkan serangan di Pakistan dan juga di seberang perbatasan ke dalam wilayah Afghanistan.

Militer Islamabad, dengan dukungan jet tempur, telah hampir membersihkan wilayah tersebut dari anggota Taliban dan gerilyawan asing selama operasi yang diberi nama sandi "Zarb-e-Azb", demikian seperti dilaporkan Xinhua. 

Operasi itu kini memasuki tahap akhirnya sementara tentara sekarang memerangi gerilyawan yang melarikan diri di daerah pegunungan terjal.

Juru Bicara Kementarian Luar Negeri Pakistan Qazi Khalilullah mengatakan pemerintah telah mengeluarkan 1,9 miliar dolar dari sumber negeri itu sendiri.

Ia menggambarkan operasi tersebut sebagai keberhasilan dan selama pertemuan bilateral mengatakan Pakistan juga ikut menanggung "dampak dari operasi itu bersama pihak Afghanistan".

Afghanistan juga telah menyerukan dilancarkannya operasi di Waziristan Utara, dan Kabul berkeras bahwa anggota Jaringan Haqqani bersembunyi di sana.

Mengenai Afghanistan, Juru Bicara Penasehat Keamanan Pakistan Sartaj Aziz dalam kunjungan satu harinya ke Kabul pada Jumat kembali menyampaikan komitmen negerinya untuk memfasilitasi proses perujukan dan perdamaian yang dipimpin oleh orang Afghanistan dan dimiliki oleh Afghanistan.

Aziz bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan pemimpin lain untuk membahas cara mengkaji pembicaraan perdamaian yang buntu setelah kematian Mullah Omar dikonfirmasi oleh Taliban pada Juli.

Ia mengatakan beberapa pejabat militer juga menjadi bagian dari delegasinya dan selama pertemuan Aziz dengan pemimpin Afghanistan, semua masalah yang menjadi perhatian dan keprihatinan bersama masuk dalam agenda pembahasan.

"Pakistan berkomitmen untuk meningkatkan proses perdamaian dan perujukan di Afghanistan sebab kami percaya perdamaian di Afghanistan adalah kepentingan kedua negara serta seluruh wilayah ini. Namun, kami juga telah mengatakan langkah lebih lanjut harus diputuskan oleh rakyat dan Pemerintah Afghanistan sendiri. Kami telah bersedia memfasilitasi," kata juru bicara tersebut dalam taklimat mingguannya pada Jumat.

Credit  ANTARA News