Senin, 07 September 2015

Obama Sukses Lobi Arab Saudi tentang Nuklir Iran

Presiden Obama melobi Raja Salman di Gedung Putih. (Foto: Reuters)
Presiden Obama melobi Raja Salman di Gedung Putih. (Foto: Reuters)
WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama berhasil melobi Raja Arab Saudi untuk menerima kesepakatan nuklir Iran. Pemerintah AS meyakinkan Arab Saudi bahwa kesepakatan nuklir Iran akan menjaga keamanan dan stabilitas di Timur Tengah.
Raja Arab Saudi King Salman bertemu dengan Obama di Gedung Putih pada Jumat 4 September 2015. Ini merupakan kunjungan pertama Raja Salman ke AS setelah resmi memimpin negara itu. Raja Salman sendiri tidak hadir ketika AS mengundang Negara Teluk Arab dalam pertemuan Camp David pada Mei 2015.
Obama juga coba memanfaatkan keadaan ini untuk memperbaiki hubungan AS dan Arab Saudi. Sebagaimana diketahui, hubungan kedua negara adidaya tersebut memang sempat rusak setelah Obama tidak memberikan dukungan kepada Arab Saudi untuk melawan Presiden Suriah, Bashar al Assad.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, memastikan Raja Salman bahwa kesepakatan itu mencegah Iran membuat senjata nuklir. Melihat kondisi itu, Al Jubeir mengatakan, Arab Saudi mengutarakan dukungannya kepada AS.
“Kini, kami mengurangi permasalahan untuk menangani yang berkaitan dengan Iran,” kata Al Jubeir, sebagaimana diberitakan Reuters, Sabtu (5/9/2015).
“Kami secara intens bisa lebih fokus mengawasi kegiatan keji yang dilakukan Iran di wilayah tersebut,” tambahnya.


Credit Okezone


Obama Pahami Kekhawatiran Arab Saudi

Presiden Obama melobi Raja Salman di Gedung Putih. (Foto: Reuters)
Presiden Obama melobi Raja Salman di Gedung Putih. (Foto: Reuters)
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bertemu dengan Raja Arab Saudi membahas kesepakatan nuklir Iran dan keamanan di Timur Tengah. Obama mengatakan, negaranya ikut merasakan keprihatinan Arab Saudi mengenai keamanan di Timur Tengah.
"Ini tentu saja adalah saat penuh tantangan dalam urusan dunia, terutama di Timur Tengah. Oleh karena itu, kami menduga ini adalah percakapan mendasar mengenai sangat banyak masalah," kata Obama sebelum pertemuan bilateral dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abd Al Aziz di Gedung Putih, seperti diberitakan Xinhua, Sabtu (5/9/2015).
"Kami ikut prihatin mengenai Yaman dan perlunya pemulihan pemerintah yang berfungsi melibatkan semua pihak dan dapat meredakan situasi kemanusiaan di sana," sambung dia.
Pertemuan di Gedung Putih dilakukan saat Raja Salman melakukan kunjungan resmi pertamanya ke AS, yang direncanakan mencakup sejumlah masalah keamanan, dan masalah Iran menempati posisi teratas dalam daftar pembicaraan.
"Kami akan membahas pentingnya penerapan efektif kesepakatan untuk menjamin bahwa Iran tidak memiliki senjata nuklir, dan pada saat yang sama menanggulangi kegiatannya yang merusak kestabilan di wilayah itu," kata Obama.
Media AS melaporkan kunjungan, Raja Salman berlangsung saat Arab Saudi berusaha memperoleh jaminan dari AS bahwa kesepakatan nuklir Iran dicapai dengan satu upaya untuk memeriksa ambisi regional Iran.



Credit Okezone