Selasa, 04 Agustus 2015

PM Najib Terbebas dari Kasus Korupsi

PM Malaysia Najib Razak. (Foto: Reuters)
PM Malaysia Najib Razak. (Foto: Reuters)
KUALA LUMPUR (CB) – Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak terbebas dari kasus korupsi. Badan Pencegahan Korupsi Malaysia menyatakan ratusan juta dolar yang mengalir ke rekening bank milik PM Najib itu sumbangan dari donatur, bukan dari lembaga dana investasi negara yang ia dirikan.
Pernyataan tersebut secara efektif “membersihkan” Najib dari tuduhan korupsi yang mengemuka belakangan ini. Badan itu tidak mengidentifikasi lebih jauh atau memberi rincian mengenai donatur yang mereka maksud atau bagaimana uang tersebut digunakan.
Najib sendiri membantah mengambil uang untuk kepentingan pribadi setelah muncul laporan uang sebesar USD700 juta masuk ke rekening pribadinya dan diduga terkait lembaga investasi negara. Ia menyebut tuduhan itu sabotase politik terhadap dirinya.
Seperti dilaporkan BBC, Selasa (4/8/2015), awal Juli 2015, The Wall Street Journal melaporkan adanya uang masuk ke rekening milik Najib dari perusahaan yang terkait lembaga investasi negara yakni 1MDB.
Najib berada di bawah tekanan besar mengenai 1MDB yang telah berutang sebesar 42 miliar ringgit atau sekira Rp146 triliun. Lembaga ini dibentuk oleh Najib pada 2009 untuk mengembangkan industri baru, tetapi usaha mereka di bidang energi mengalami kegagalan.
Pada Juli 2015, Jaksa Agung Abdul Gani Patail memastikan telah menerima dokumen dari penyelidik yang mengaitkan Najib ke dana dari 1MDB. Dokumen ini bisa memulai langkah tuntutan pidana kepada Najib dan mungkin akan mengakhiri karier politiknya.
Namun Gani diberhentikan secara tiba-tiba oleh Najib, tiga bulan sebelum waktu pensiunnya. Najib juga memberhentikan wakilnya Muhyiddin Yassin yang kerap mengkritik.
Bersama mereka, empat menteri juga dicopot dari jabatan secara tiba-tiba. Tetapi, para pengkritik Najib menyangsikan pernyataan badan antikorupsi ini dan meminta agar mereka mengungkap nama-nama donatur tersebut.
Sebelum pernyataan itu muncul, anggota parlemen partai oposisi sudah menduga bahwa akan ada skenario yang menyebutkan bahwa uang tersebut datang dari donatur orang kaya di Timur Tengah sehingga bisa menghentikan penyelidikan terhadap uang di rekening bank PM Najib.



Credit Okezone