Rabu, 05 Agustus 2015

Organisme Purba Ini Miliki Cara Reproduksi Aneh

Organisme Purba Ini Miliki Cara Reproduksi Aneh
Fractofusus by Nature
 
 
CB , Jakarta:Sebuah peneitian yang dipublikasikan di jurnal Nature mengungkapkan organisme purba Fractofusus memiliki pola reproduksi yang kompleks. Organisme yang hidup di laut 565 juta tahun lalu itu ternyata memiliki dua cara reproduksi.



Cara pertama, organisme tersebut akan mengeluarkan keturunan dari tubuhnya seperti tanaman spider plant atau strawberry. Cara kedua, organisme memproduksi biji atau tunas ke gumpalan laut. Cara tersebut membuat organisme purbakala ini untuk memproduksi kloning yang bisa mengkolonisasi dasar laut.

Fractofusus muncul pada periode Ediakara, periode terakhir dari era Neoproterozoik yang berlangsung dari 635 - 541 juta tahun yang lalu. Fractofusus merupakan salah satu organisme kompleks yang pertama. Ia muncul dari multi sel mikroba sederhana di laut.

Fractofusus memiliki panjang hingga 40 cm dan memiliki bentuk datar dan oval, tersusun dari ranting-ranting kecil yang merentang di dasar lautan. "Organisme itu memiliki susunan tubuh yang sangat berbeda dan unik," kata Emily Mitchell, kepala peneliti dari Universitas Cambridge.

Mitchell juga mengatakan bahwa kita hanya mengetahui sedikit tentang Fractofusus, selain bahwa ia tinggal di laut dalam dan menyerap nutrisi dari gumpalan laut.
"Tidak ada yang seperti Fractofusus sekarang ini, sehingga untuk memahaminya sangat, sangat sulit," tambah Mitchell.

Analisis terhadap lapisan fosil yang ditemukan di Newfoundland, Kanada, memberikan pengetahuan baru bagi peneliti ihwal metode reproduksi Fractofusus. Mitchell mengungkapkan bahwa meskipun dua metode tersebut terdengar tidak biasa, sebenarnya banyak tumbuhan yang bereproduksi dengan cara yang sama.

Namun Mitchell menekankan bahwa Fractofusus tidak bisa diklasifikasikan sebagai tumbuhan ataupun hewan. "Fractofusus bukan tumbuhan karena tidak berfotosintesis. Ia juga tidak memiliki ciri seperti hewan. Ia termasuk dalam kelompok eukaryotic yang dikenal dengan rangeomorphs dan kini sudah punah," kata Mitchell.



Credit  TEMPO.CO