Rabu, 12 Agustus 2015

Al-Qaidah Hengkang dari Lini Depan Medan Perang Suriah


Al-Qaidah Hengkang dari Lini Depan Medan Perang Suriah (Ilustrasi/Reuters/Hosam Katan)
 
 
Aleppo, CB -- Kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaida, Jabhat al-Nusra, menyingkir dari lini depan medan perang di Suriah lantaran enggan dianggap bekerja sama dengan Turki dan Amerika Serikat dalam menggempur ISIS.

Diberitakan Telegraph, Selasa (11/8), al-Nusra mengumumkan akan menyingkir dari bagian utara provinsi Aleppo, tempat mereka bertempur dengan ISIS dan pasukan rezim Bashar al-Assad.

Langkah al-Nusra ini dilakukan menyusul rencana Turki menjadikan  wilayah itu sebagai zona penyangga atau buffer zone bagi pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat dalam menggempur ISIS.

Al-Nusra mengatakan, mereka tidak ingin bersekutu dengan Turki dan AS untuk mengalahkan ISIS.

"Kami di Jabhat al-Nusra tidak meyakini bahwa bergabung dengan koalisi ini diizinkan oleh Syariah, baik itu bergabung dalam ketentaraan, atau bergantung pada mereka, dan bahkan bekerja sama," ujar al-Nusra dalam pernyataannya.

Al-Nusra juga mengecam faksi pemberontak Suriah lainnya yang bertempur melawan ISIS di area tersebut, dengan mengatakan bahwa pertempuran itu hanya akan membantu Turki dan Amerika.

Untuk diketahui, ISIS adalah salah satu faksi militer yang muncul dalam perang saudara di Suriah yang telah berlangsung lebih dari empat tahun. Berbagai faksi tersebut kini berperang satu sama lain, terutama dalam melawan pengaruh ISIS, walau memiliki misi yang sama yaitu menggulingkan rezim Bashar al-Assad di Damaskus.

Turki telah meningkatkan perannya dalam koalisi pimpinan AS, dengan mengizinkan jet tempur dan drone Pentagon terbang dari Pangkalan Udara Incirlik, sebuah fasilitas NATO di provinsi Adana yang dekat dengan perbatasan Suriah.

Pemerintahan Recep Tayyip Erdogan berencana membentuk wilayah penyangga di jarak 400 kilometer dari perbatasan Suriah, mulai dari kota Azaz di wilayah Kurdi hingga Afrin di Aleppo.

Jabhat al-Nusra menegaskan bahwa walau menyingkir dari Aleppo, mereka tetap akan melanjutkan peperangan dengan ISIS di beberapa tempat Suriah.


Credit  CNN Indonesia